Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150835
Title: Rencana lansekap kawasan leisure core untuk rekreasi pantan di kota Batam
Authors: Nurisjah, Siti
Pramukanto, Qodarian
Sebayang, Susy Katikana
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan Batam yang pesat dalam upaya menyerupai perkembangan fisik kota Singapura berpengaruh pada kebutuhan ruang untuk rekreasi. Selain murah dan mudah dicapai, kawasan pantai adalah salah satu ruang yang menarik untuk kegiatan rekreasi. Tujuan studi ini adalah untuk membuat suatu rencana lansekap pada Leisure Core Batam Centre di areal pesisir untuk kepentingan rekreasi di Kota Batam. Studi dilaksanakan di Leisure Core Batam Centre yang berbatasan dengan Urban Core di selatan, muara Sei Panas di sebelah barat, dan perairan Teluk Tering di utara serta rencana pelabuhan feri di timur tapak. Waktu pelaksanaan studi hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 13 bulan, yaitu dimulai dari Juni 1995 hingga Juli 1996. Metode yang digunakan adalah metode Gold (1980). Data yang diambil di antaranya adalah data fisik seperti iklim, tanah, topografi, hidrologi dan lain-lain serta data ekonomi dan sosial yang diambil dengan melakukan wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui potensi dan kendala yang terdapat di dalam tapak serta kemungkinan pengembangannya. Potensi yang ada kemudian dikembangkan sedangkan kendala diatasi dengan beberapa alternatif. Bentuk hasil akhir studi adalah Rencana Lansekap Leisure Core Batam Centre. Kawasan Leisure Core merupakan endapan akibat erosi di Batam Centre dan hulu Sei Panas. Tapak secara alami ditumbuhi oleh vegetasi mangrove yang mencirikan keadaan tapak yang rapuh secara ekologis. Sebuah rencana lansekap yang tepat diperlukan untuk mengatasi penurunan kualitas sumberdaya biofisik tapak yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas rekreasi. Analisis terhadap potensi dan kendala pada tapak menghasilkan pembagian tapak menjadi 3 ruang, yaitu Non Intensif, Semi Intensif dan Intensif, yang masing-masing berukuran sekitar 55%, 15% dan 30% dari total luas tapak. Konsep dasar perencanaan ini adalah menciptakan suatu kawasan rekreasi alami yang merupakan kontras dari Batam Centre. Konsep tapak yang direncanakan adalah lansekap tropis daerah pantai yang berfungsi utama sebagai daerah rekreasi dan daerah konservasi mangrove dan satwa. Kondisi tropik dikembangkan untuk memberikan penekanan pada sifat iklim Pulau Batam yang terletak sangat dekat dengan garis katulistiwa. Konsep vegetasi terdiri dari tata hijau habitat satwa untuk mengundang satwa datang dan hidup di dalam tapak, tata hijau penyangga untuk menyangga antar zona dan tata hijau estetik pada pusat rekreasi sebagai peneduh, pengarah dan keindahan. Tata hijau habitat satwa yang sebagian besar berupa vegetasi mangrove mendominasi hampir seluruh tapak. Konsep fasilitas yang direncanakan adalah fasilitas yang aman, nyaman,..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150835
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A96sks.pdf
  Restricted Access
20.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.