Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150684
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSunarto-
dc.contributor.authorPrasetiyo, Hery-
dc.date.accessioned2024-05-20T08:45:58Z-
dc.date.available2024-05-20T08:45:58Z-
dc.date.issued1993-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150684-
dc.description.abstractUsahatani bunga melati merupakan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar petani di sepajang Pantai Utara Jawa. Bunga melati di dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai hiasan, pengharum pakaian dan ruangan serta untuk keperluan adat. Di dalam industri bunga melati dipakai sebagai bahan pewangai teh dan bahan pembuat minyak wangi. Bunga melati tidak hanya digunakan di dalam negeri saja tetapi sudah mulai diekspor ke Singapura. Permasalahan yang dihadapi dalam usa- hatani bunga melati adalah (1) mengapa produktivitas bunga melati di Kelurahan Kasepuhan rendah, (2) apakah investasi usahatani bunga melati layak dilaksanakan atau tidak dan (3) bagaimana sebenarnya sistem pemasaran bunga melati di daerah penelitian, sehingga posisi petani dalam tawar-menawar rendah. Penelitian usahatani melati ini bertujuan untuk: (1) mempelajari usahatani bunga melati yang meliputi, teknis budidaya dan pendapatan usahatani, 2) mempela- jari kelayakan investasi bunga melati, (3) mempelajari efisiensi pemasaran bunga melati dengan menggunakan analisis margin pemasaran dan korelasi harga. Di dalam penelitian ini teknik penarikan contoh petani dilakukan secara acak berlapis tak berimbang, sedangkan penarikan contoh untuk pedagang dan pabrik teh wangi dilakukan secara sengaja. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara, sedangkan data skunder diperoleh dari Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Balai Penelitian Teh dan Kina Gambung. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) analisis usahatani yang meliputi analisis pendapatan dan analisis efisiensi usahatani, (2) analisis kela- yakan yang meliputi analisis finansial dan analisis kepekaan dan (3) analisis pemasar- an yang meliputi analisis margin pemasaran dan analisis korelasi harga Pendapatan petani baik berupa pendapatan atas biaya tunai maupun atas biaya total ternyata yang terbesar adalah golongan petani melati, diikuti golongan petani melati-padi dan terakhir golongan petani padi. Begitu pula pendapatan petani seba- gai pekerja dan manajer yang tertinggi dari golongan petani melati. Tingkat efisiensi usahatani golongan petani melati juga yang paling tinggi baik atas biaya tunai maupun atas biaya total. Hal ini dapat dilihat dari nilai R/C ratio golongan petani melati sebesar 2,637 dan 1,681, golongan petani melati-padi 1,896 dan 1,205 serta golongan petani padi 1,816 dan 1,446. Investasi usahatani bunga melati seluas satu hektar berdasarkan kriteria kelayakan investasi layak untuk dilaksanakan. Pada discount rate 19% diperoleh nilai NPV lebih besar dari nol Rp 1.954.389,50, Net B/C lebih besar dari satu yaitu 1,57 dan IRR lebih besar dari discount rate 38,71%, sedangkan pada discount rate 23% diperoleh NVP Rp 1.437.578,50 dan Net B/C 1,42…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleAnalisis usahatani dan pemasaran bunga melatiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A93HPR.pdf
  Restricted Access
17.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.