Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150659
Title: Analisis pendapatan dan nilai tambah talas di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor
Authors: Nurmalina, Rita
Sari, Werry Septriana
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Talas merupakan salah satu tanaman pangan yang berasal dari umbi- umbian dan penghasil karbohidrat non beras yang cukup tinggi yaitu 13-29 persen sehingga perlu dikembangkan menjadi alternatif pangan selain beras untuk meningkatkan ketahanan pangan. Bogor telah lama dikenal sebagai daerah penghasil talas. Saat ini talas menjadi produk unggulan kota Bogor, dan sering dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh dari para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Penanaman talas hampir tersebar seluruh wilayah Kota Bogor kecuali Bogor Tengah karena merupakan daerah pusat kota. Salah satu daerah penghasil talas di Kota Bogor adalah Kecamatan Bogor Barat. Bogor Barat memiliki tingkat produktivitas tertinggi di bandingkan lima kecamatan lainnya pada tahun 2010 yaitu 6,60 ton per hektar. Namun pada lima tahun terakhir, produktivitas talas belum mencapai produktivitas optimal. Rendahnya produktivitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pendapatan petani. Bogor memiliki pengrajin yang mengolah talas menjadi produk olahan seperti dodol talas, yaitu KWT SAWARGI yang berlokasi di Kelurahan Situgede Kecamatan Bogor Barat. Adanya pengolahan talas menjadi dodol talas tersebut dapat memberikan nilai tambah kepada talas dari pada dijual dalam bentuk mentah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengkaji keragaan usahatani talas di Kecamatan Bogor Barat (2) Menganalisis perbandingan pendapatan usahatani talas secara monokultur dan tumpangsari di Kecamatan Bogor Barat dan (3) menganalisis nilai tambah dodol talas. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor pada Juni hingga Agustus 2011. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang petani talas. Responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan pola tanam yang digunakan yaitu petani yang menggunakan pola tanam monokultur sebanyak 22 petani dan petani yang menggunakan pola tanam tumpangsari dengan jagung sebanyak 8 orang petani. dan satu orang responden untuk analisis nilai tambah, dimana pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi gambaran umum lokasi penelitian, teknik budidaya talas, dan proses pembuatan dodol talas. Sementara analisis kuantitatif meliputi analisis pendapatan usahatani dan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa usahatani talas yang dilakukan secara monokultur jika diihat dari aspek ekonomi usahatani ini tidak menguntungkan karena dalam perhitungan tersebut semua biaya yang tunai dikeluarkan maupun yang tidak secara tunai dikeluarkan atau dengan kata lain biaya yang diperhitungkan, termasuk kedalam perhitungan pendapatan usahatani Sehingga pendapatan yang diterima oleh petani menjadi negatif yakni Rp 4.163.962.-. Namun jika pendapatan usahataninya dilihat dari aspek finansial…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150659
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
H12wss.pdf
  Restricted Access
2.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.