Studi peranan kredit pedesaan dalam meningkatkan perekonomian pedesaan

Abstract

Tekanan terhadap lahan yang begitu intensip tanpa pengelolaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip konservasi tanah menyebabkan munculnya masalah seperti lahan kritis. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi lahan kritis dan dampaknya terhadap penduduk di sekitarnya. Diantaranya adalah menyediakan alternatif mata pencaharian di luar sektor pertanian. Lumbung Pitih Nagari (LPN) adalah suatu lembaga perkreditan yang dimiliki oleh masyarakat pedesaan di Sumatera Barat. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah LPN yang memiliki perkembangan yang pesat ini sudah mampu meningkatkan perekonomian pada wilayah dengan latar belakang lahan kritis. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mempelajari bagaimana sistem dan mekanisme serta jenis pelayanan lembaga yang meliputi: prosedur, daya jangkau terhadap nasabah dan pengembangan terhadap program kredit pedesaan (2) mempelajari peranan kredit terhadap pendapatan, (3) mempelajari peranan kredit terhadap kesempatan kerja. Penelitian ini merupakan bagian dari Proyek Rehabilitasi Lahan Kritis (Pro-RLK) yang merupakan kerjasama Bappeda Tk. I Sumatra Barat dengan Pemerintah Jerman Barat. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja. Pemilihan contoh dilakukan dengan cara acak distratifikasi dengan jumlah nasabah sebanyak 50 orang. Nasabah berasal dari sektor perindustrian (industri jahitan bordir), sektor perdagangan (usaha perdagangan eceran) dan sektor pertanian (usaha perikanan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan. untuk mengidentifikasi alasan-alasan nasabah dalam mengikuti program kredit kecil. Untuk mendeskripsikan perkembangan usaha lembaga digunakan analisis kuantitatif. Untuk melihat efektifitas kredit terhadap sektor ekonomi pedesaan, digunakan dengan pendekatan laju perubahan biaya terhadap pendapatan dan kesempatan kerja. ...