Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150570
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHidayati, Rini-
dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati-
dc.contributor.authorNursandi, Erika-
dc.date.accessioned2024-05-20T03:26:53Z-
dc.date.available2024-05-20T03:26:53Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150570-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelembaban udara terhadap laju dan panjang periode perkembangan pradewasa lalat hijau (Chrysomya megacephala). Penelitian dilakukan di tiga tempat dengan kelembaban yang berbeda yaitu di ruang AC dengan kelembaban 74%, tekanan uap air sebesar 23,1 mb dan suhu 25,0°C, di laboratorium terpadu dengan kelembaban 83% dengan tekanan uap air 30,2 mb dan suhu 28,0°C, dan di taman perumahan Ciheleut dengan kelembaban 94%, tekanan uap air 32,1 mb dan suhu 26,0°C. Suhu dan kelembaban diamati menggunakan termometer bola basah dan bola kering. Parameter kehidupan lalat yang diamati adalah jumlah pradewasa lalat hijau setiap fase dari waktu ke waktu tiga kali sehari pukul 07.30, 13.30 dan 17.30 WIB. Hasil Penelitian menunjukkan waktu perkembangan terlama terjadi di kelembaban relatif terendah yaitu 74%, dan waktu perkembangan terpendek terjadi di kelembaban tertinggi 94%. Saat THI sebesar 24,7 terjadi waktu perkembangan terpendek. Pada periode telur dan pupa kelembaban relatif yang tinggi akan membuat periode perkembangan menjadi lama, berkebalikan dengan periode larva dan satu siklus pradewasa, semakin tinggi kelembaban relatif maka periode perkembangan semakin cepat. Hubungan antara tekanan uap aktual dengan laju perkembangan maupun dengan setiap periode perkembangan mulai dari periode telur, larva, pupa hingga satu siklus pradewasa lalat hijau membentuk persamaan linier, didapatkan nilai laju perkembangan terendah terjadi pada saat ea 30,2 mb sebesar 0,18 ekor/hari. Laju perkembangan terbesar terjadi di kelembaban tertinggi yaitu sebesar 94%. Suhu yang mendukung laju perkembangan maksimum adalah 26,5°C. Daya tahan terbesar berada di kelembaban tertinggi sebesar 33%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEar Scienceid
dc.subject.ddcTemperatureid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleKetahanan Hidup dan Periode Perkembangan Pradewasa Lalat Hijau (Chrysomya megacephala) Berdasarkan Tingkat Kelembaban dan Suhu yang Berbedaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordhumidityid
dc.subject.keywordimmature of Oriental Latrine fly (Chrysomya megacephala)id
dc.subject.keywordlongevityid
dc.subject.keywordsurvival rateid
dc.subject.keywordtemperatureid
dc.subject.keywordGeophysics and meteorologyid
dc.subject.keywordKelembaban udaraid
dc.subject.keywordSuhu udaraid
dc.subject.keywordPengaruh temperatureid
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G15enu.pdf
  Restricted Access
4.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.