Kajian standar mutu bunga potong pada pusat promosi dan pemasaran bunga/tanaman hias Rawa Belong, Jakarta

Abstract

Komoditi bunga mempunyai prospek yang baik dan pasarnya bukan saja didalam negeri tapi juga luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari peluang ekspor untuk kebutuhan dunia sebesar US $ 39 milyar per tahun. Namun dari tahun 1995 hingga 1998 hasil ekspor bunga dan tanaman hias Indonesia terus menurun. Selain itu Indonesia juga merupakan negara pengekspor bunga dan tanaman hias dengan nilai yang paling kecil diantara negara-negara pengekspor lainnya. Globalisasi yang telah mencapai berbagai aspek industri juga ambil andil lalam perdagangan komoditi bunga potong ini. Di satu sisi hal ini memberikan prospek terhadap produk atau jasa yang semakin besar akibat dari perluasan pasar, namun dari sisi lain membuat persaingan menjadi semakin ketat. Untuk dapat mengantisipasi hal tersebut, produk yang dihasilkan harus memiliki harga yang bersaing, berkualitas tinggi dan efisiensi biaya produksi sehingga dapat diterima dan mampu bersaing. Dalam hal ini bahwa mutu mempunyai peran yang sangat penting dalam perdagangan. Hal ini juga berlaku untuk pasar dalam negeri yang harus meningkatkan mutu untuk mempersiapkan globalisasi yang juga melanda pasar dalam negeri. Pusat Promosi dan Pemasaran bunga/Tanaman hias Dinas Pertanian DKI Jakarta yang berada di Rawa Belong, Jakarta Barat merupakan salah satu pusat pemasaran bunga potong grosir terbesar di daerah Jawa dan sekitarnya dan mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Sudah saatnya Pusat Promosi dan Pemasaran mempertimbangkan penerapan standar mutu bunga potong yang dijualnya dalam rangka meningkatkan mutu bunga potong untuk mempertahankan pangsa pasar dan kepuasan konsumen dalam mengantisipasi globalisasi mendatang. Seleksi oleh para pelaku pasar bunga dimasing-masing pedagang dilakukan secara alami tanpa spesifikasi khusus yang berlaku untuk seluruh pelaku pasar yang berada di lembaga pusat pemasaran tersebut. Karakteristik mutu merupakan aspek penting dalam pengusahaan dan pemasaran bunga potong. Berdasarkan beberapa hal di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana identifikasi karakteristik mutu beberapa bunga potong pada pedagang di Pusat Pemasaran Rawa Belong. Permasalahan kedua adalah bagaimana profitabilitas usaha bunga berdasarkan karakteristik mutu bunga yang bersangkutan. Dalam penelitian ini dipelajari kegiatan sortasi para pemasar di Rawa Belong, karakteristik mutu bunga yang diperhatikan floris, kemudian dibandingkan dengan standar mutu pada SNI untuk jenis bunga yang sama. Berdasarkan karakteristik mutu dapat dianalisa keuntungan masing-masing bunga potong yang diteliti. Bunga potong yang dipilih untuk penelitian ini adalah bunga gunung karena bunga gunung lebih besar omsetnya dibandingkan dengan bunga potong anggrek. Jenis bunga potong yang dipilih adalah bunga krisan, carnation dan mawar. Hal ini karena bunga potong yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia hanya beberapa dan tiga jenis bunga potong tersebut telah memiliki SNI serta memiliki kedekatan karakteristik fisik…dst