Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150564
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMattjik, Nurhajati Ansori-
dc.contributor.authorDodo-
dc.date.accessioned2024-05-20T03:20:10Z-
dc.date.available2024-05-20T03:20:10Z-
dc.date.issued1999-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150564-
dc.description.abstractPermintaan kentang semakin meningkat, memberikan peluang bagi peningkatan produksi kentang di Indonesia. Masalah yang utama adalah mendapatkan bibit kentang yang bermutu dalam jumlah cukup, tepat waktu dan tepat kultivar. Produksi umbi mini merupakan salah satu cara untuk mengadakan bibit kentang yang bermutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh senyawa retardan (SADH) pada berbagai tingkat kerapatan tanaman di rumah kasa dalam upaya peningkatan produksi umbi mini kentang kultivar Granola asal stek mini hasil kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di rumah kasa kebun pembibitan PT Inagro, Cugenang, Cianjur pada ketinggian + 1 200 meter dpl., mulai Desember 1998 sampai dengan Maret 1999. Rancangan perlakuan yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial, disusun dalam rancangan lingkungan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama ialah pengaturan jarak tanam yang terdiri dari 10 x 10 cm, 10 x 15 cm, 10 x 20 cm dan 10 x 25 cm. Faktor kedua ialah konsentrasi zat pengatur pertumbuhan retardan (SADH) yang terdiri dari 0 mg/l (tanpa SADH), 50 mg/l, 100 mg/l dan 200 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 10 x 25 cm memberikan pengaruh yang baik terhadap peubah-peubah jumlah daun, jumlah batang per rumpun, jumlah umbi rata-rata dan bobot umbi rata-rata per rumpun. Perlakuan jarak tanam 10 x 15 cm berpengaruh baik terhadap bobot umbi kelas B. Perlakuan 10 x 10 cm memberikan pengaruh yang baik terhadap ILD, jumlah umbi kelas B, umbi total dan bobot umbi total per petak. Umbi mini biasa dijual dalam bentuk satuan jumlah, maka perlakuan jarak tanam yang baik untuk memproduksi umbi mini (kelas B) adalah perlakuan 10 x 10 cm. Sehingga jarak tanam 10 x 10 cm terbaik dalam menstimulasi pertumbuhan dan produksi umbi mini kentang kultivar Granola. Perlakuan 100 mg/1 SADH memberikan nilai yang baik dalam jumlah umbi kelas B dan jumlah umbi total per petak, tetapi untuk bobot umbi lebih baik tanpa SADH. Dengan demikian perlakuan 100 mg/l SADH terbaik dalam menstimulasi pertumbuhan dan produksi umbi mini kentang kultivar Granola. Tidak terjadi interaksi antara faktor perlakuan jarak tanam dan SADH dalam mempengaruhi pertumbuhan dan produksi umbi mini kentang kultivar Granola. Semua perlakuan menghasilkan umbi mini kelas B yang tinggi. Jumlah umbi mini kelas B tertinggi dihasilkan oleh jarak tanam 10 x 10 cm dan 100 mg/l SADH….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcPotatoid
dc.titlePengaruh jarak tanam dan sadh terhaadap pertumbuhan dan produksi umbi mini kentang (Solanum tuberosum L.) kultivar granola dalam rumah kasaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99dod.pdf
  Restricted Access
11.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.