Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150563
Title: Pengaruh drainase terhadap emisi karbondioksida dari hutan tanaman industri Akasia (Acacia crassicarpa) pada lahan gambut (studi kasus: Provinsi Riau, Sumatra)
Authors: Murdiyarso, Daniel
Wibowo, Pungki Ari
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Ekosistem gambut mempunyai peranan penting sebagai penyangga hidrologi, cadangan karbon, dan biodiversitas yang sangat penting bagi lingkungan hidup. Dalam keadaan alami, hutan gambut merupakan penyimpan (net sink) karbon, tetapi jika hutan gambut dibuka, akan mengakibatkan emisi CO2. Luas lahan gambut dunia sekitar 400 juta ha atau setara dengan 3% luas permukaan bumi dan sekitar 17-27 juta ha berada di Indonesia yang tersebar di empat pulau besar, yaitu Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dan terbatasnya lahan untuk mendukung ketahanan pangan, memenuhi kebutuhan bahan baku industri kertas, memenuhi kebutuhan areal pertanian / perkebunan dalam rangka pengembangan bioenergi sehingga mendorong pemerintah untuk mengkonversi lahan gambut, khususnya menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) akasia. Salah satu tahapan yang dilakukan dalam konversi lahan gambut adalah pembuatan drainase. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh drainase gambut dan mengestimasi besarnya emisi CO2 dari HTI akasia dalam studi kasus Provinsi Riau, Sumatra. Selain itu juga mencari pilihan tindakan praktis pengelolaan air di lahan gambut untuk menekan laju emisi CO2. Drainase merupakan salah satu langkah awal dalam konversi lahan gambut yang bertujuan untuk mengurangi kelebihan air agar gambut menjadi padat dan memiliki daya tahan lebih kuat apabila ditanami tanaman. Akan tetapi, apabila gambut tersebut didrainase secara berlebihan dan terus menerus akan mengakibatkan volume gambut menyusut karena berkurangnya kadar air sehingga mengakibatkan penurunan permukaan tanah gambut (subsiden). Selain itu, turunnya muka air tanah menyebabkan gambut teroksidasi, sehingga mengakibatkan banyak material gambut dan karbon hilang karena terdekomposisi, akibatnya simpanan karbon menjadi berkurang. Secara umum, dari beberapa literatur menyebutkan bahwa kedalaman muka air tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya kehilangan karbon atau emisi CO2. Semakin dalam muka air tanah, emisi CO2 yang dihasilkan semakin besar. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150563
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G12paw.pdf
  Restricted Access
3.61 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.