Studi tentang perikanan bubu kakap di Perairan Pelabuhan Ratu dan kemungkinan pengembangannya

Abstract

Bubu merupakan alat tangkap yang umum dikenal di kalangan nelayan. Kelebihan atau alasan dalam penggunaan bubu antara lain bahan mudah didapat dan harganya relatif murah, desain dan konstruksinya sederhana, pengoperasiannya mudah, tidak memerlukan kapal atau perahu khusus karena hanya berfungsi sebagai pengangkut alat beserta hasil tangkapan, serta kesegaran hasil tangkapan lebih terjamin. Bubu dapat dibuat dari kayu, bambu, plastik, jaring atau kawat. Bubu kakap terbuat dari kawat dan berbentuk empat persegi panjang. Bubu kakap terutama ditujukan untuk menangkap kakap merah dari famili Lutjanidae. Kakap merah merupakan sasaran penangkapan yang penting bagi berbagai usaha perikanan pantai, salah satunya adalah bubu kakap. Bubu merupakan alat tangkap yang potensial dikembangkan, karena tidak merusak lingkungan dan sumberdaya. Hasil tangkapan bubu dapat dikonsumsi, sebagai ikan hias ataupun sebagai benih dalam usaha budidaya. Usaha perikanan ini telah lama berlangsung, namun belum banyak diketahui dan tidak masuk di dalam statistik perikanan di Kantor Cabang Dinas Perikanan Pelabuhanratu. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bubu kakap di perairan Pelabuhanratu, mempelajari potensi dan tingkat pemanfaatan kakap merah di perairan selatan Jawa dan mempelajari peluang pengembangan usaha perikanan bubu kakap di Pelabuhanratu. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 1995 dan bulan Januari 1996 di perairan Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Penelitian ini merupakan penelitian kasus atau studi kasus. Sebagai kasus dalam penelitian ini adalah perikanan bubu kakap di Pelabuhanratu.