Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150018
Title: Pengaruh dosis dan waktu penyuntikan prostaglandin F2 Alpha terhadap ovulasi Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)
Authors: Eidman, Muhammad
Hitam, Muhammad Sjarif
Riani, Etty
Surtikanti, Ayi
Issue Date: 1993
Publisher: IPB University
Abstract: Udang Windu (P. monodon Fabr.) merupakan salah satu bahan makanan dari laut, kandungan proteinnya tinggi, dan memiliki nilai ekonomis baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat telah diupayakan melalui usaha budidaya. Salah satu kendala dalam budidaya adalah usaha pembenihan. Saat ini dalam usaha pembenihan udang windu seringkali menghadapi masalah, yaitu ketersediaan induk udang matang telur yang tidak dapat berovulasi, dan induk yang berovulasi seringkali hanya sebagian telur yang dikeluarkan. Hal ini biasanya terjadi pada induk udang yang telah mengalami satu kali ovulasi. Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah dengan penyuntikan prostaglandin F₂a (PGF,a) untuk merangsang dan menyerentakan ovulasi induk udang yang matang telur. Меnurut Armstrong (1981), prostaglandin terutama PGF₂a banyak berperan dalam proses ovulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis dan waktu penyuntikan PGF,a yang memberikan pengaruh terbaik dalam merangsang penyerentakan ovulasi induk udang windu yang matang telur, telah diablasi, dan telah mengalami satu kali ovulasi. Penelitian dilakukan di pembenihan udang Proyek Udang Nasional (PUN), Desa Pejamben, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Jawa Barat pada tanggal 9 September sampai 26 Desember 1992. Udang uji yang digunakan sebanyak 27 ekor, merupakan induk udang yang telah matang telur, telah diablasi, dan telah mengalami satu kali ovulasi. Sebelum mendapat perlakuan induk udang dipelihara dalam wadah pemeliharaan sampai mencapai matang telur. Induk yang telah matang telur dimasukkan ke dalam bak perlakuan. Satu bak perlakuan berisi satu ekor udang uji. Penyuntikan PGF₂a dilakukan pada bagian abdomen sebelah kanan (Ismail, 1991) dengan dosis dan waktu penyuntikan yang berbeda, yaitu dengan dosis 750, 1000, dan 1500 µg/kg bobot tubuh pada penyuntikan pukul 20.00, 03.00, dan 08.00 WIB. Satu ekor udang uji digunakan dalam satu kali penyuntikan. Bak perlakuan untuk penyuntikan pukul 03.00 dan 08.00 WIB ditutup dengan penutup berwarna hitam, untuk meredam suara dan cahaya, karena adanya aktivitas yang cukup tinggi di dalam usaha pembenihan udang windu sebagai lokasi pengamatan. Sedangkan pada penyuntikan pukul 20.00 WIB tidak dilakukan penutupan karena tidak ada aktivitas di dalam usaha pembenihan udang windu. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit sekali. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150018
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
C93ASU1.pdf
  Restricted Access
15.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.