Komposisi jenis dan kepadatan moluska pada dua tipe substrat buatan di sekitar perairan Teluk PLTU Krakatau Steel Cilegon, Jawa Barat

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Nopember 1996 sampai akhir Januari 1997 di Perairan Teluk Cilegon Jawa Barat. Analisis parameter lingkungan perairan dilakukan di Laboratorium Limnologi Jurusan Manajamen Sumberdaya Perairan, IPB dan analisis identifikasi Moluska dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan IPB, dan Laboratorium Museum Zoologi LBN-LIPI Bogor. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit rancangan substrat buatan yang dibuat sedemikian rupa sebagai tempat menempelnya organisme Moluska. Rancangan ini dibuat dua unit, yaitu unit pertama sebagai substrat keras dan unit kedua sebagai substrat lunak. Dua unit tesebut ditempatkan di tiga stasiun pengamatan secara bersamaan. Satu bulan setelah penempatan unit substrat buatan dilakukan pengambilan sampel Moluska dan pengukuran parameter lingkungan perairan. Pengamatan selanjutnya dilakukan setiap dua minggu sekali sebanyak empat kali pengamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan Moluska pada dua tipe substrat buatan sehubungan dengan buangan PLTU "Krakatau Steel" di perairan Teluk Cilegon, Jawa Barat. Dari hasil pengamatan didapatkan kepadatan Moluska pada substrat lunak sebesar 1262 ind/m² dan kepadatan Moluska pada substrat keras sebesar 957 ind/m². Moluska yang ditemukan pada kedua substrat buatan hanya satu genus saja yaitu, Cerithium sp. dengan enam spesies. Spesies-spesies tersebut yaitu: Cerithium cf rubus, Cerithium vestratum, Cerithium moniliferum, Cerithium patulum, Cerithium variegratum dan Cerithium cheminitzianum. Komposisi jenis Moluska yang ditemukan pada kedua unit substrat buatan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun demikian ada salah satu spesies yang mempunyai komposisi paling besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Jenis tersebut adalah Cerithium cheminitzianum yang mempunyai komposisi 61% pada unit substrat keras di Stasiun I. Hal ini diduga karena lokasi Stasiun I dekat dengan daerah Mangrove yang merupakan habitat dari spesies Cerithium cheminitzianum (Dance 1977). ...