Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149999
Title: Struktur sebaran spasial dan asosiasi komunitas makrozoobentos pada ekosistem Padang lamun di Perairan Teluk Banten, Kabupaten Serang, Jawa Barat
Authors: Bengen, Dietriech G.
Eidman, Muhammad
Rejeki, Sri
Siregar, Bambang P.
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Ekosistem perairan pesisir dan laut adalah suatu lingkungan perairan yang menjadi tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antara jasad hidup (komponen biotik) dengan lingkungan fisik perairan (komponen abiotik), dan antar komponen biotik itu sendiri (Odum, 1971). Organisme makrozoobentos merupakan salah satu organisme akuatik yang hidup di dasar perairan, yang kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan habitat dan kondisi lingkungan perairan. Sebagai habitat, ekosistem padang lamun mendukung kehidupan makrozoobentos dengan memberikan tempat menempel, naungan dan mencari makan. Keberadaan padang lamun dapat mempengaruhi struktur dan penyebaran makrozoobentos, karena fungsinya sebagai sumber nutrien yang potensial bagi organisme yang berasosiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur, sebaran spasial dan asosiasi komunitas makrozoobentos yang terdapat pada ekosistem padang lamun. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 425 Nopember 1995, bertempat di perairan Teluk Banten. Kab. Serang, Jawa Barat. Lokasi penelitian dibagi 4 stasiun pengamatan, yang masing-masing terletak di Teluk Grenyang, Margagiri, Pulau Tarahan dan Sekantung. Pengambilan contoh makrozoobentos dilakukan pada suatu hamparan lamun dengan menggunakan metode survey kombinasi, antara metode transek garis dan metode kuadrat. Plot kuadrat yang digunakan berukuran 1 x 1 meter. Pengamatan yang dilakukan meliputi parameter: fisika-kimia perairan (suhu, kecerahan, kedalaman, pH, salinitas, DO, nitrat, fosfat dan amonia), fisika-kimia sedimen (tekstur, pH dan c-organik) serta parameter biologi (makrozoobentos dan padang lamun). Dari pengamatan diperoleh kisaran hasil pengukuran sebagai berikut: suhu 29,9-32,4 °C, kecerahan 35,4-117,5 cm, kedalaman 39,0-128,0 cm, pH air 6,5-7,8, pH sedimen 7,52-8, 12, salinitas 32,3-35,000, DO 6,02-9,79 mg/l, nitrat 0,01-0,12 mg/l, amonia 0,01-0,04 mg/l, ortofosfat 0,003-0,034 mg/l dan c-organik 0,40-2,25 %. Sebaran spasial kualitas perairan berdasarkan Analisis Komponen Utama (PCA), menjelaskan pada stasiun I (Teluk Grenyang) sebaran parameter relatif merata, stasiun II (Margagiri) dicirikan dengan tingkat kecerahan dan kedalaman yang rendah, stasiun III (Tarahan) dicirikan dengan salinitas yang tinggi, dan stasiun IV (Sekantung) dicirikan dengan nilai suhu, DO, c-organik, ortofosfat dan nitrat yang tinggi. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149999
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
C97BPS.pdf
  Restricted Access
16.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.