Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149888
Title: Identifikasi wilayah miskin dan alternatif upaya penanggulangannya : studi kasus di Kabupaten Lebak Banten
Authors: Winoto, Joyo
Fitfrajaya, Aulia
Issue Date: 2004
Publisher: IPB University
Abstract: Kemiskinan merupakan isu pokok pembangunan ekonomi setelah krisis ekonomi melanda Indonesia. Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, juga menghadapi masalah kemiskinan yang lebih tinggi dari kabupaten-kabupaten lain di provinsi ini. Berbagai upaya dan dan program kemiskinan telah dilakukan, namun, penduduk miskin masih tinggi jumlahnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kurang efektifnya program yang dijalankan, karena sebaran penduduk miskin di Kabupaten Lebak belum terpahami secara penuh dan belum menjadi bagian penting dari implementasi program-program kemiskinan. Oleh karena itu pemetaan kantong-kantong kemiskinan ini perlu, agar arah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah tepat sasaran. Dengan teridentifikasinya wilayah miskin, diharapkan dapat diketahui faktor-faktor penyebab kemiskinan. Penelitian diarahkan untuk memahami permasalahan sebagai berikut: (1) Daerah mana saja yang termasuk wilayah miskin dan tidak miskin di Kabupaten Lebak?; (2) Mengapa daerah-daerah tersebut lebih miskin dari daerah lainnya?; dan (3) Apa alternatif upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah kemiskinan itu?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Peta wilayah miskin sampai satuan wilayah kecamatan; (2) Identifikasi penyebab kemiskinan; dan (3) Rekomendasi alternatif dan upaya untuk menanggulangi gejala kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode K-Means cluster yaitu mengelompokan obyek-obyek (kecamatan) berdasarkan kesamaan karakteristik diantara obyek-obyek tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Data yang digunakan adalah data sekunder pada tahun 2001. Data diperoleh dari BPS, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil analisis clustering menunjukan bahwa 10 dari 19 kecamatan di Kabupaten Lebak adalah wilayah miskin. Pengelompokan kesamaan ini atas dasar 13 variabel yang dipilih yaitu: panjang jalan kabupaten, jumlah sekolah dasar, persentase jumlah rumah permanen, jumlah desa miskin, penduduk buta huruf, penduduk tidak sekolah, putus sekolah, KK miskin, akses terhadap air bersih, persentase gizi buruk, PDRB dan PDRB perkapita. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah Cibadak, Warunggunung, Cikulur, Cimarga, Leuwidamar, Bojongmanik, Muncang, Gunungkencana, Maja dan Cipanas. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149888
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File SizeFormat 
H04afi.pdf
  Restricted Access
16.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.