Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149696
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorEriyanto
dc.contributor.authorNana, Arief Mulyadi Tatang
dc.date.accessioned2024-05-15T00:31:36Z
dc.date.available2024-05-15T00:31:36Z
dc.date.issued1979
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149696
dc.description.abstractBeras merupakan bahan pangan utama bagi. masyarakat Indonesia. Kenaikan produksi beras di Indonesia yang sekitar 2 sampai 3 persen per tahun lebih kecil dari pada laju pertambahan penduduk yang sekitar 4 persen per tahun. Sehingga Indonesia tetap mengalami masalah kekurangan beras. Meningkatkan produksi beras tidak hanya dengan perluasan areal pertanaman saja, tetapi dapat pula dengan Jalan memperbaiki cara budi daya tanaman atau dengan mengembangkan fasilitas lepas-panen, misalnya pada pengolahan padi. Untuk menghindari kehilangan atau kerusakan serta memudahkan pengangkutan dan penyimpanan padi setelah panen, maka dibutuhkan suatu cara perontokan yang tepat dan cepat. Alat Perontok padi bermotor merupakan alat yang dirancang untuk mempertinggi kapasitas dan efisiensi perontokan dibandingkan dengan cara menginjak atau "mardege" dan membanting (hand beating). Perontokan padi adalah proses pemisahan atau melepaskan butir padi atau gabah yang melekat pada malai padi. Dalam percobaan 111, dilakukan pengamatan ter- hadap karasitas perontokan, kwalitas perontokan dan biaya perontokan dari. Mesin Perontok dengan sumber tenaga 5 Tenaga Kuda. Sebagai bahan percobaan digunakan padi varietas IR-26, IR-38, ASAHAN dan CITARUM. Empat cara perontokan telah diteliti yaitu, cara membanting (memukulkan) bulir padi kepada anyaman bambu, mengirik (mardege) atau menginjak (illes) dan cara perontokan dengan mesin sistim Pegang (hold on) serta sistim Lempar (throw in). Setiap cara perontokan dilakukan untuk setiap varietas selama 30 menit dengan ulangan tiga kali. Hasil pengamatan menyatakan bahwa cara perontokan yang lebih menguntungkan adalah dengan menggunakan mesin perontok (thresher) dengan sistim lempar (throw in), dimana rata-rata kapasitas perontokan adalah 290 kg per jam gabah bersih berkadar air 14 persen. Rata-rata gabah terontok semua dengan susut 0,2 persen, gabah retak 1,8 persen dan persentase kotoran sebesar 9,4 persen. Biaya perontokan sebesar 3 rupiah per kilogram gabah lebih murah bila dibandingkan dengan ketiga cara perontokan lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMempelajari Perontokan Padi Dengan Menggunakan Mesin Perontok Drum Tunggal Berpaku Tipe Vid
dc.titleMempelajari Perontokan Padi Dengan Menggunakan Mesin Perontok Drum Tunggal Berpaku Tipe Vid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F79amt.pdf
  Restricted Access
9.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.