Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149631
Title: Nilai Konservasi Tinggi Hayati Kebun Kelapa Sawit PT Kalimantan Agro Nusantara Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
Authors: Arief, Harnios
Issue Date: 2024
Publisher: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor
Abstract: Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan strategis Indonesia. United States Department of Agriculture (USDA dalam Indonesiabaik, 2023) menyatakan bahwa Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton periode 2022/2023. Peningkatan luas kebun kelapa sawit telah menjauhkan manusia dari alam yang cenderung eksploitatif karena menempatkan faktor ekonomi sebagai sumber kemajuan dalam kehidupan dan tidak peduli dengan alam yang sesungguhnya memberikan jasa yang sangat luar biasa besarnya bagi kehidupan manusia. PT Kalimantan Agro Nusantara adalah salah satu unit usaha yang akan bergerak dalam bidang kebun kelapa sawit yang berkomitmen dalam perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui keberadaan keanekaragaman flora dan fauna, terutama flora dan fauna endemik, langka dan terancam punah. Areal Kebun Kelapa Sawit PT. Kalimantan Agro Nusantara termasuk ke dalam ekoregion perbukitan struktural dengan kondisi tutupan lahan saat ini berupa hutan lahan kering sekunder, belukar, kebun sawit dan lahan terbuka. Metoda pengamatan flora menggunakan opportunistic scan sampling dengan mencatat sebanyak mungkin keberadaan flora di jalur yang dilalui atau di sekitar titik pengamatan dan satwaliar menggunakan transek jalur yang diletakkan disetiap tipe tutupan lahan. Areal ini mengandung 97 jenis tumbuhan yang dapat dikelompokkan ke dalam 38 famili dengan satu jenis termasuk ke dalam kategori vulnerable menurut redlist IUCN yaitu ulin (Eusideroxylon zwageri) dan medang (Dehasia firma) yang termasuk ke dalam kategori endemik. Kemudian di areal juga minimal dapat dijumpai 67 jenis satwaliar yang terdiri dari tujuh mamalia (tujuh famili), 43 jenis burung (22 famili), 12 herpetofauna (enam famili) dan lima jenis ikan (lima famili). Status satwaliar adalah : 1) Mamalia ada tiga jenis yang termasuk redlist IUCN, empat jenis termasuk CITES dengan kategori dua appendiks I dan dua appendiks II dan dua yang termasuk dilindungi menurut P106/2018; 2) Burung ada satu jenis yang termasuk redlist IUCN dengan kategori vulnerable, dua termasuk CITES dengan kategori appendiks II dan tiga dilindungi menurut P106/2018 dan 3) tiga jenis herpetofauna yang termasuk hanya CITES saja dengan kategori appendiks II. Hasil analisis sebaran jenis-jenis hayati tersebut diketahui ada dua jenis yaitu kawasan sempadan sungai seluas + 544 ha dan areal berhutan seluas + 37 ha
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149631
Appears in Collections:Forest Resource Conservation and Ecotourism

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
STUDI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI PT KALIANUSA - HA - 9 MEI 2024.pdfArticle1.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.