Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149347
Title: Penggunaan terak baja dan fosfat alam untuk perbaikan sifat kimia tanah sulfat masam dalam hubungannya dengan pertumbuhan jagung
Authors: Rachim, Abdul
Nugroho, Budi
Mulyonoto, Gigih
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian terak baja dan fosfat alam terhadap sifat kimia tanah sulfat masam dan hubungannya dengan pertumbuhan dan serapan hara jagung (Zea mays L.) Terak baja terdiri dari lima taraf, yaitu: 0 (TO), 5 (T1), 10 (T2), 20 (T3), dan 30 ton/ha (T4); Fosfat alam terdiri dari empat taraf, yaitu: 0 (PO), 1.5 (P1), 3 (P2), dan 4.5 ton/ha (P3). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan. Acak Lengkap Faktorial 5 x 4 dengan tiga ulangan Terak baja dan fosfat alam berpengaruh meningkatkan pH dan fosfat tersedia (walaupun peningkatan kecil) serta menurunkan Al, Fe, dan sulfat tersedia. Semakin ünggi dosis dan waktu inkubasi menyebabkan peningkatan phi dan fosfat tersedia serta menurunkan Al, Fe, dan SO, lebih besar. Terak baja 30 ton/ha yang diinkubasi 2, 4, 6, dan 8 minggu meningkatkan pH tanah masing-masing menjadi 3.08, 2.98, 2.98, dan 3.08; fosfat tersedia masing- masing menjadi 3.9, 4.1, 4.9, dan 5.2 ppm. Alumunium dan besi dapat ditukar serta sulfat tersedia menurun menjadi 25.43, 25.21, 23.58, dan 22.56 me/100 g; Fe dapat ditukar masing-masing menjadi 164.9, 164.7, 77.7, dan 85.5 ppm; Sulfat tersedia masing-masing 2669.8, 2625.4, 2541.3, dan 2526.9 ppm. Meningkatnya dosis fosfat alam dan waktu inkubasi berpengaruh terhadap peningkatan pH dan fosfat tersedia serta penurunan Al, Fe dapat ditukar dan sulfat tersedia. Perlakuan fosfat alam 4.5 ton/ha yang diinkubasi 2, 4, 6, dan 8 minggu meningkatkan pH tanah masing-masing menjadi 2.80, 2.77, 2.78, dan 2.82; fosfat tersedia meningkat masing-masing menjadi 3.7, 3.9, 5.1, dan 5.3 ppm. Alumunium, besi dapat ditukar dan sulfat tersedia menurun masing-masing menjadi 24.01, 28.13, 25.96, dan 24.14 me/100 g; Fe dapat ditukar masing-masing 473.1, 398.6, 290.4, dan 345.7 ppm; dan sulfat tersedia masing-masing menjadi 2768.5, 2683.7, 2581.2, dan 2665.3 ppm. Interaksi antara terak baja dan fosfat alam yang diinkubasi 2, 4, 6, dan 8 minggu berpengaruh meningkatkan pH dan fosfat tersedia serta menurunkan Al, Fe dapat ditukar dan sulfat tersedia. Pengaruh yang terjadi lebih tinggi dibandingkan perlakuan tunggal terak baja atau fosfat alam. Kombinasi yang berpengaruh paling baik dalam percobaan ini terhadap pH, fosfat tersedia, Al dapat ditukar, Fe dapat ditukar dan sulfat tersedia adalah dosis terak baja 30 ton/ha dan fosfat alam 4.5 ton/ha. Terak baja sampai dosis 30 ton/ha berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tanaman, sedangkan fosfai alam tidak berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tanaman. Interaksi antara terak baja dan fosfat alam berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tanaman. Kombinasi terak baja 30 ton/ha dan fosfat alam 4.5 ton/ha meningkatkan berat kering tanaman sampai 0.200 g/pot. Terak baja tidak berpengaruh nyata meningkatkan serapan Ca dan P serta menurunkan serapan Fe dan sulfat tapi berpengaruh nyata meningkatkan serapan Mg. Sedangkan fosfat alam tidak berpengaruh nyata terhadap serapan Ca, Mg, P, Fe dan sulfat tersedia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149347
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A01gmu.pdf
  Restricted Access
7.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.