Batas kritis dan kisaran kecukupan hara tanaman jahe (Zingiber officinale Rose)

Abstract

Permintaan jahe yang semakin meningkat perlu upaya agronomi seperti pemupukan yang tepat, pemilihan bibit dan pengolahan yang baik. Pemupukan yang tepat diperlukan adanya penilaian status hara, salah satunya dengan penetapan batas kritis dan kisaran kecukupan hara. cara Penelitian dilakukan dikebun Percobaan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Sukamulya (Cikembar, Sukabumi) dan Ciapus (Bogor). Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah. Metode penetapan batas kritis dengan Metode Cate-Nelson dan kisaran kecukupan hara ditetapkan dengan meli- hat sebaran hara tertinggi dan terendah, hubungannya dengan umur tanaman. Hasil penetapan batas kritis dan kisaran kecukupan hara dipakai untuk mendiagnosis per- cobaan pemupukan NPK Faktorial. Percobaan pemupukan NPK masing-masing dengan tiga taraf dosis pupuk, yaitu 120, 240 dan 360 kg N/ha (N1, N2 dan N3); 50, 100 dan 150 kg P/ha (P1, P2 dan P3); serta 135, 270 dan 405 kg K/ha (K1, K2 dan K3). Pupuk N yang digunakan adalah Urea dan untuk memberikan tambahan S sebagai pupuk dasar maka masing-masing dosis N sebanyak 40 kg N/ha diganti dengan ZA, untuk P digunakan TSP dan untuk K digunakan KC1. Setiap kombinasi perlakuan tersebut diulang 3 kali dalam blok. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang 20 ton/ha, kalsit sebanyak 1 ton/ha, 50 kg Mg0/ha dan 10 kg Naborax/ha. Sebagai tanaman uji digunakan jahe varietas Badak. Rancangan percobaan faktorial dalam kelompok dengan model tetap.