Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149149| Title: | Sintesis surfaktan alkil poliglikosida dari fatty alcohol (C16) sawit dan glukosa cair 85 persen dengan perlakuan perbedaan suhu dan lama proses |
| Authors: | Hambali, Erliza Suryani, Ani Syibli, Ahmad |
| Issue Date: | 2012 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Surfaktan merupakan senyawa aktif yang dapat menurunkan tegangan permukaan dan banyak digunakan pada industri sebagai bahan pembasah, penggumpal, emulsifier dan lain-lain. Walaupun hanya sebagai bahan tambahan, kinerja surfaktan berpengaruh pada bahan aktif yang digunakan. Penambahan surfaktan tersebut akan mengoptimalkan kinerja dari bahan aktif yang digunakan Penggunaan yang sangat luas ini memberikan peluang yang cukup banyak untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. Salah satu jenis surfaktan yang dikembangkan saat ini adalah surfaktan alkil poliglikosida (APG) yang gugus alkilnya berasal dari fatty alcohol dan gugus glikosida berasal dari glukosa. Surfaktan APG merupakan surfaktan yang bersifat nonionik karena pada gugus polar (hidrofilik) tidak bermuatan. Sifat hidrofobiknya terdapat pada gugus alkil dan sifat hidrofiliknya terdapat pada molekul glukosa. Surfaktan ini biasa digunakan pada formulasi beberapa produk seperti herbisida, kosmetik, produk-produk personal care, pemutihan kain tekstil, dan agen pendesak minyak bumi. Kebutuhan surfaktan APG di Indonesia saat ini dipenuhi dari impor dan diperkirakan jumlah impor tersebut setiap tahunnya terus berkembang sejalan dengan tumbuhnya industri kosmetik, industri makanan pada produksi permen, industri farmasi, industri tekstil dan industri perminyakan. Sintesis surfaktan alkil poliglikosida (APG) diawali dengan butanolisis yang membutuhkan tekanan tinggi dimana tekanan dihasilkan dari pemanasan butanol dan menghasilkan butil glikosida. Kemudian proses transasetalisasi yang bertujuan untuk membentuk ikatan antara butil glikosida dengan gugus alkil menjadi alkil poliglikosida. Pada awalnya, penggunaan APG masih terbatas pada pembuatan personal care product (bahan kosmetik) dan sebagai emulsifier pada formulasi herbisida. Namun untuk saat ini, penggunaan surfaktan APG telah dikembangkan seperti untuk penggunaan EOR (Enhance Oil Recovery). Pada industri perminyakan, kondisi sekitar reservoir lapangan minyak sangat ekstrim seperti suhu, salinitas, dan tingkat kesadahan yang tinggi. Fungsi surfaktan pada kegiatan ini ialah mendorong minyak yang ada didalam batuan reservoir sehingga minyak mudah untuk dipompa ke permukaan. Dalam aplikasi untuk EOR, penggunaan surfaktan APG yang ada saat ini kurang efektif pada kondisi suhu reservoir yang tinggi dimana surfaktan APG tidak dapat bekerja secara optimal pada suhu diatas 80°C dan filtrasi rasionya >1,2. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi proses produksi surfaktan APG yaitu suhu dan lama proses terbaik. Proses produksi APG dilakukan melalui reaksi dua tahap dengan bahan baku fatty alcohol C16 dan glukosa cair 85%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor yang digunakan adalah suhu transasetalisasi dengan taraf suhu 120-130°C, 140-150°C, 160-170°C dan faktor lama proses dengan taraf 2, 3, dan 4 jam Setelah didistilasi, dihasilkan surfaktan APG dimana APG yang dihasilkan berupa serbuk, berwarna gelap, dan larut air. Uji pertama yang dilakukan adalah kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan antar muka (interfacial tension) antara minyak dan air dimana semakin kecil nilai tegangan antar muka, maka semakin baik kinerja surfaktan. Pengujian dilakukan menggunakan air injeksi yang berasal dari Lapangan X menggunakan alat spinning drop tensiometer..dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149149 |
| Appears in Collections: | UT - Agroindustrial Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| F12asy.pdf Restricted Access | 1.01 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.