Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149102
Title: Analisis penggunaan energi surya dan biomassa pada pengeringan singkong dengan alat pengering efek rumah kaca - hibrid
Authors: Tambunan, Armansyah H.
Saidong
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk pengeringan salah satunya adalah termal surya. Energi surya dapat dikonversi ke bentuk energi termal dengan memanfaatkan efek rumah kaca (ERK). Pengering efek rumah kaca tidak dapat memenuhi semua kebutuhan energi dalam proses pengeringan sehingga dibutuhkan sumber energi lain, misalnya biomassa. Namun pada kenyataannya pemakaian biomassa justru jauh lebih banyak daripada energi surya sehingga dibutuhkan kajian penggunaan energi untuk mengoptimalkan penggunaan energinya. Tujuan penelitian adalah mengkaji efektivitas penggunaan energi pada mesin pengering tipe efek rumah kaca (ERK) hibrid dan menghitung proporsi penggunaan biomassa sebagai energi tambahan pada pengering tipe efek rumah kaca (ERK) hibrid. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Pindah Panas dan Massa dan Laboratorium Lapang Leuwikopo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data pengujian langsung yang diperoleh dari alat pengering yang sebelumnya telah dirancang bangun. Total energi iradiasi yang terukur pada dua kali percobaan adalah masing-masing sebesar 111,376.80 kJ dan 73,281.60 kJ dan energi biomassa masing-masing percobaan adalah 1,330,971.40 kJ dan 927 101.70 kJ. Suhu lingkungan pada masing-masing percobaan berkisar antara 21-35 °C (rata-rata 26.9 °C) dan 22.5-36.5 °C (rata-rata 29.4 °C). RH lingkungan masing-masing percobaan berkisar antara 50-96% (rata-rata 79.93%) dan 50.293% (rata-rata 63.8%). Suhu dan RH ruang pengering sangat berfluktuasi, seperti juga suhu dan RH lingkungan. Rata-rata suhu ruang pengering pada masing-masing percobaan adalah 40.9 °C dan 41.1 °C, RH ruang pengering pada percobaan kedua berkisar antara 28.89-100% (rata-rata 67.65%). Singkong yang dikeringkan pada percobaan I dan II sebanyak 180 kg dan 95 kg dengan berat setelah dikeringkan adalah 77.27 kg dan 32.10 kg. Kadar air awal bahan rata-rata adalah 61.31% dan 61.18% sedangkan kadar air akhir rata-rata adalah 9.87% dan 8.81%. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan masing-masing percobaan adalah 49 jam dan 29.5 jam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149102
Appears in Collections:UT - Agricultural and Biosystem Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F12sai.pdf
  Restricted Access
1.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.