Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149064
Title: Pengaruh pemberian berbagai jenis lumpur terhadap produksi fenol dan gas metana pada gambut dari daerah air sugihan kiri-Sumatera Selatan
Authors: Rachim, Djunaedi A.
Sabiham, Supiandi
Sjarif, Samid
Wardianto, R. Judi
Issue Date: 1992
Publisher: IPB University
Abstract: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsentrasi asan fenol dan gas metana yang dihasilkan oleh proses dekomposisi anaerob tanah gambut sebagai akibat penambahan beberapa jenis lumpur. Selain itu juga untuk dapat mengetahui pengaruh jenis lumpur beserta dosisnya yang efisien dalam menurunkan produk dekomposisi anaerob di atas. kedua Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan kegiatan pengambilan contoh tanah gambut dan lumpur sungai, payau dan laut yang berlokasi di daerah transmigrasi Air Sugihan Kiri Sumatera Selatan. Tahap kedua merupakan percobaan laboratorium untuk menganalisis asam fenol dan gas metana sebagai senyawa hasil proses dekomposisi anaerob. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini terdiri dari jenis lumpur, dosis lumpur dan lama inkubasi yang semuanya dilakukan pada tahap kedua di laboratorium. Gambut yang digunakan berasal dari subgrup Sulfihemist Terik. Jenis lumpur yang diberikan terdiri dari lumpur sungai, lumpur payau, lumpur laut masing-masing dengan dosis 0, 10, 20 dan 30 persen. Inkubasi dilakukan selama 0, 2, 4 dan 6 minggu pada temperatur 30 °C. Pada Setiap akhir minggu inkubasi dilakukan pengukuran terhadap gas metana dan asam fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan ketiga jenis lumpur mampu menurunkan gas metana (CH) se- lama masa inkubasi. Lumpur laut lebih efektif dalam me- nekan kandungan fenol pada gambut, sedangkan lumpur su- ngai dan lumpur payau berpengaruh nyata meningkatkan kan- dungan fenol pada semua dosis penambahan. Metana mulai terbentuk setelah dua minggu inkubasi, hasil tertinggi dicapai sebesar 236.30 ppm pada gambut tanpa diberi perlakuan. Kandungan metana semakin menurun dengan bertambahnya lama inkubasi. Asam fenol merupakan produk senyawa yang cukup besar dihasilkan oleh proses dekomposisi anaerob ini. Asam fenol tertinggi yaitu sebesar 142.77 Ppm terdapat pada gambut dengan penambahan lumpur sungai 20 persen setelah enam minggu inkubasi. Tingginya kandungan asam fenol ini berkorelasi dengan tingginya kandungan lignin penyusun gambut serta jumlah Nadd fraksi liat, Fe dan unsur mikro dari setiap jenis lumpur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149064
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A92RJW.pdf
  Restricted Access
2.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.