Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149019
Title: Perencanaan pertanian tananan pangan pada lahan sawah dan tegalan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis
Authors: Tampubolon, S. M. H.
Asikin, Saeful
Issue Date: 1994
Publisher: IPB University
Abstract: Perencanaan pertanian dipandang perlu karena sektor pertanian menjadi gantungan hidup sebagian besar rakyat dan harus memberikan landasan yang kuat bagi kemandirian ekonomi. Hal ini berarti pendapatan sektor pertanian harus ditingkatkan. Peningkatan pendapatan ini dicerminkan dalam perencanaan pembangunan pertanian yang bertujuan memaksimumkan pendapatan yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan barang dan jasa dari sektor lain, memperluas kesempatan kerja, dan pemerataan. Sawah dan tegalan merupakan faktor produksi yang paling penting dalam usahatani sehingga perlu perencanaan pertanian tanaman pangan pada lahan sawah dan tegalan, secara khusus di Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis Jawa Barat yang perekonomiannya berbasis sektor pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perencanaan pembangunan pertanian terpadu untuk memilih pola pengusahaan tanam sesuai dengan pembatas yang ada tetapi bisa memberikan pendapatan tertinggi dengan alokasi sumberdaya optimal. Wilayah Kabupaten dibagi dalam empat Wilayah Pengembangan untuk memudahkan perencanaan dan mengurangi kesalahan sebagai akibat agregasi. Aktivitas yang dipertimbangkan adalah pola tanam pada masing-masing lahan di tiap wilayah pengembangan. Pembatas yang diper- timbangkan adalah lahan dan air, tenaga kerja, pupuk Urea, pupuk TSP, dan target produksi padi, jagung, kedele, kacang tanah, ubi jalar dan ketela pohon. Data diolah dengan metode linear programing dengan menggunakan paket program "LINDO". Dari analisa optimasi didapat beberapa pengusahaan pola tanam yang dianjurkan untuk mencapai hasil optimal pada tiap-tiap jenis lahan di masing-masing Wilayah Pengembangan. Pada pengusahaan pola tanam optimal, produktivitas tenaga kerja dan pendapatan wilayah dari sektor pertanian tanaman pangan secara nyata lebih tinggi daripada pengusahaan aktual. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan pendapatan petani dan pemerataan pendapatan. Dari segi pelestarian lingkungan, pengusahaan optimal dapat menekan tingkat erosi lebih baik dibandingkan dengan pengusahaan aktual. Hasil analisa optimasi menunjukkan perlunya usaha untuk mengatasi kelebihan penawaran tenaga kerja pertanian serta pembinaan kepada petani untuk merubah pola tanam yang biasa dilakukan pada lahan tegalan yaitu dari mono- kultur menjadi polikultur….
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149019
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A94sas.pdf
  Restricted Access
4.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.