Evaluasi ketahanan sembilan genotipe cabai merah (Capsicum annuum L.) terhadap penyakit kompleks virus

Abstract

Penelitian terdiri dari dua bagian yaitu penelitian yang menggunakan perlakuan inokulasi kompleks virus (untuk selanjutnya disebut percobaan), dan pengamatan pada perta- naman cabai merah yang menunjukkan gejala penyakit kompleks virus di lapang (untuk selanjutnya disebut penga- matan lapang). Percobaan bertujuan untuk mengevaluasi sembilan genotipe cabai merah untuk sifat ketahanan terha- dap penyakit kompleks virus. Pengamatan lapang bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat keparahan akibat infeksi kompleks virus terhadap produktivitas serta untuk mendukung hasil evaluasi percobaan. Percobaan dilakukan di rumah kasa, PT Benih Prima, Ciawi, Bogor, pada ketinggian 650 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 4000 mm/tahun, dimulai pada bulan Nofember 1994 sampai bulan Mei 1995. Penga- matan lapang dilakukan di 5 lokasi pertanaman cabai merah di lapang, pada pertengahan bulan Januari 1996. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah delapan genotipe introduksi yaitu PBC 142, PBC 534, PBC 580, PBC 600, PBC 612, PBC 615, PBC 731, PBC 830 dan satu genotype lokal yaitu Jatilaba, pupuk, buffer fosfat dan karborundum. Pada pengamatan lapang bahan pengamatannya adalah tanaman-tanaman cabai merah yang menunjukkan gejala penyakit kompleks virus dengan tingkat umur dan jenis yang berbeda. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor yang terdiri dari sembilan perlakuan (geno- tipe). Setiap perlakuan diulang empat kali sehingga percobaan terdiri dari 36 satuan percobaan. Metode peng- amatan lapang adalah memilih secara acak 5 tanaman yang mewakili masing-masing skor gejala penyakit yang telah ditentukan. Cara penularan kompleks virus pada percobaan, dila- kukan melalui inokulasi secara mekanis yaitu dengan cara mengoleskan cairan perasan kompleks virus pada dua daun muda yang telah terbentuk sempurna pada semua tanaman yang sebelumnya telah ditaburi dengan karborundum…dst