Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148975
Title: Pengaruh senyawa fenol terhadap pertumbuhan anggrek Aranda christine no 130
Authors: Wungkar, Marietje
Widiastoety, Dyah
Arsiani, Nia
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa fenol terhadap pertumbuhan anggrek Aranda Christine. Tanaman Aranda Christine yang digunakan pada percobaan ini adalah klon no 130 yang ditanam dalam pot tanah liat. Media tanam terdiri dari potongan sabut kelapa dan arang kayu dengan perbandingan 1: 1. Senyawa fenol yang dipakai merupakan bahan aktif dari zat pengatur tumbuh dengan nama dagang Atonik. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan tiga ulangan. Terdapat 10 taraf perlakuan Atonik yaitu konsentrasi 0.00 cc/1 (kontrol), 0.10 cc/1, 0.15 cc/1, 0.20 cc/1, 0.25 cc/1, 0.30 cc/1, 0.35 cc/1, 0.40 cc/1, 0.45 cc/l dan 0.50 cc/l. Masing-masing taraf dalam setiap ulangan terdiri atas dua sampel tanaman Aranda Christine. Penelitian dilakukan di lapangan terbuka tanpa naungan di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias, Pasar Minggu, Jakarta. Ketinggian tempat sekitar 50 m dpl. Penelitian dimulai bulan Januari sampai September 1995. Peubah yang diamati meliputi pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah calon tangkai bunga, jumlah tanaman berbunga, waktu bunga mekar, waktu bunga gugur, panjang tangkai bunga dan jumlah bunga dalam infloresen. Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali sejak 4 minggu setelah perlakuan pertama. Penyemprotan Atonik dilakukan setiap 2 minggu pada pagi hari bergantian dengan waktu pengamatan. Penyemprotan ini dilakukan selama 4 bulan. Pemeliharaan dan perlindungan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan (pagi hari) dan penyemprotan pestisida (sore hari). Setiap peubah yang diamati diuji dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan taraf 0.05%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penyemprotan Atonik pada konsentrasi 0.10 cc/1, 0.20 cc/1, 0.25 cc/l dan 0.45 cc/l berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Perlakuan Atonik 0.35 cc/l berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol terhadap pertambahan jumlah daun pada minggu ke-8. Walaupun secara statistik perlakuan Atonik (semua taraf) tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata terhadap panjang dan lebar daun dibandingkan dengan kontrol, tetapi perlakuan Atonik 0.25 cc/1 mampu meningkatkan pertambahan rata-rata tertinggi kedua peubah tersebut. Secara pasti belum dapat disimpulkan pengaruh Atonik terhadap pembungaan Aranda Christine. Oleh karena itu dianjurkan pada percobaan berikutnya untuk meneliti tanaman ini dalam waktu yang lebih panjang (minimal 1 tahun) atau dicoba taraf konsentrasi Atonik yang lebih tinggi dari 0.50 cc/l untuk melihat respon pembungaannya… Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa fenol terhadap pertumbuhan anggrek Aranda Christine. Tanaman Aranda Christine yang digunakan pada percobaan ini adalah klon no 130 yang ditanam dalam pot tanah liat. Media tanam terdiri dari potongan sabut kelapa dan arang kayu dengan perbandingan 1: 1. Senyawa fenol yang dipakai merupakan bahan aktif dari zat pengatur tumbuh dengan nama dagang Atonik. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan tiga ulangan. Terdapat 10 taraf perlakuan Atonik yaitu konsentrasi 0.00 cc/1 (kontrol), 0.10 cc/1, 0.15 cc/1, 0.20 cc/1, 0.25 cc/1, 0.30 cc/1, 0.35 cc/1, 0.40 cc/1, 0.45 cc/l dan 0.50 cc/l. Masing-masing taraf dalam setiap ulangan terdiri atas dua sampel tanaman Aranda Christine. Penelitian dilakukan di lapangan terbuka tanpa naungan di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias, Pasar Minggu, Jakarta. Ketinggian tempat sekitar 50 m dpl. Penelitian dimulai bulan Januari sampai September 1995. Peubah yang diamati meliputi pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah calon tangkai bunga, jumlah tanaman berbunga, waktu bunga mekar, waktu bunga gugur, panjang tangkai bunga dan jumlah bunga dalam infloresen. Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali sejak 4 minggu setelah perlakuan pertama. Penyemprotan Atonik dilakukan setiap 2 minggu pada pagi hari bergantian dengan waktu pengamatan. Penyemprotan ini dilakukan selama 4 bulan. Pemeliharaan dan perlindungan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan (pagi hari) dan penyemprotan pestisida (sore hari). Setiap peubah yang diamati diuji dengan sidik ragam dan uji lanjut Duncan taraf 0.05%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penyemprotan Atonik pada konsentrasi 0.10 cc/1, 0.20 cc/1, 0.25 cc/l dan 0.45 cc/l berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Perlakuan Atonik 0.35 cc/l berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol terhadap pertambahan jumlah daun pada minggu ke-8. Walaupun secara statistik perlakuan Atonik (semua taraf) tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata terhadap panjang dan lebar daun dibandingkan dengan kontrol, tetapi perlakuan Atonik 0.25 cc/1 mampu meningkatkan pertambahan rata-rata tertinggi kedua peubah tersebut. Secara pasti belum dapat disimpulkan pengaruh Atonik terhadap pembungaan Aranda Christine. Oleh karena itu dianjurkan pada percobaan berikutnya untuk meneliti tanaman ini dalam waktu yang lebih panjang (minimal 1 tahun) atau dicoba taraf konsentrasi Atonik yang lebih tinggi dari 0.50 cc/l untuk melihat respon pembungaannya…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148975
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A96NAR.pdf
  Restricted Access
10.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.