Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148903
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDahuri, Rokhmin-
dc.contributor.advisorSiregar, Vincentius P.-
dc.contributor.authorAdi, I.Gusti Gede Maha S.-
dc.date.accessioned2024-05-07T06:54:56Z-
dc.date.available2024-05-07T06:54:56Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148903-
dc.description.abstractKegiatan eksplorasi minyak bumi di Indonesia, mempunyai dampak yang besar terhadap lingkungan. Variasi habitat dan ekosistem penyusun kawasan pesisir dan laut, menyebabkan rentannya kawasan ini dari tumpahan minyak. Sementara dilain pihak, data dasar kualitas sumberdaya kawasan pesisir dan laut terbatas jumlahnya. Kondisi ini menyebabkan sulitnya melakukan upaya penghitungan apabila terjadi kehilangan potensi sumberdaya akibat pencemaran minyak. Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun nilai Indeks Kepekaan Lingkungan (IKL) dan memetakan sumberdaya kawasan pesisir Dumai, yang dapat diintegrasikan dalam suatu pengakalan data (database), sehingga dapat menjadi perangkat untuk membantu pengambilan keputusan bagi PT Caltex Pacific Indonesia dalam menangani cumpahan minyak di kawasan pesisir Dumai, Riau. Nilai-nilai IKL diperoleh dari perkalian antara tingkat kerawanan, nilai konservasi dan nilai sosial yang masing-masing memiliki bobot 1 sampai 5.Nilai IKL didasarkan atas nilai kepentingan dan respon habitat terhadap tumpahan minyak. Overlay modelling aditif terhadap bobot habitat dilakukan dengan bantuan Sistem Informasi Geografi, dengan cara menumpuk (overlay) setiap peta tematik (layer), dan menyatukan dengan data atribut yang disusun dalam basis data, untuk mendapatkan nila. IKL. Berdasarkan perhitungan nilai IKL, kawasan pesisir Dumai memiliki nilai IKL yang bervariasi, karena adanya variasi habitat penyusun kawasan Berdasarkan nilai Indeks Kepekaan Lingkungan Kawasan Pesisir Dumai dapat dibagi dalam tiga tingkat kepekaan. Klas IKL Peka terdapat di 9 desa, dari 12 desa yang ada. Wilayah/desa yang mempunyai klas nilai Peka umumnya dekat atau berbatasan langsung dengan perairan terbuka (Selat Rupat). Habitat penyusun kawasan pantai Dumai adalah mangrove dan pantai berpasir halus, dengan tata guna lahan untuk indutri pengapalan dan pengolahan minyak yang menyebabkan tingginya nilai konservasi dan kerentanan sumberdaya. Kawasan yang jauh dari Pantai tetapi masih berhubungan dengan laut, seperti pemukiman di daerah aliran sungai, mempunyai klas nilai IKL kurang peka, yang terdiri dari 2 desa. Ekosistem Penyusun Kawasan ini umumnya adalah tegalan, pemukiman tersebar, dan daerah industri. Sifat kawasan indutri yang terkonsentrasi, dapat menaikkan klas nilai IKL kawasan. Desa- desa yang terletak jauh dari pantai, mempunyai nilai IKL Tidak Peka (1 desa) dengan ekosistem penyusun yang umum dijumpai adalah bekas hutan rawa tebangan, daerah kering terbuka, dan tegalan kecil dengan produktivitas rendah. Kualitas sumberdaya penyusun kawasan pesisir Dumai, secara umum masih baik. Stud-studi kualitas air, AMDAL, dan studi mengenai sumberdaya Dumai lainnya, merunjukkan bahwa kawasan pesisir Dumai masih mampu mendukung wilayah tersebut. Klas nilai IKL di kawasan Dumai dipengaruhi oleh faktor-faktor dominan, adalah perkembangan indutri yang diikuti pertumbuhan penduduk, dan alihfungsi lahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi penyusunan indeks kepekaan lingkungan terhadap pencemaran minyak di Kawasan Pesisir Dumai, Propinsi Riau berkaitan dengan aktivitas PT.Caltex Pasific Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C97IGG.pdf
  Restricted Access
19.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.