Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148530
Title: Kajian Tingkat Kebisingan dan Metode Pengendaliannya ( Studi Kasus Pertigaan Jalan Dramaga - Jalan Babakan Raya)
Authors: Prastowo
Yuwono, Arief Sabdo
Hasyim, Windu Nugraha Myan
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menyebabkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor untuk membantu kegiatan sehari-hari. Semakin banyak. kendaraan bermotor di jalan raya dan volume kendaraan lebih besar daripada volume jalan menyebabkan mudah terjadinya kemacetan. Kemacetan yang terjadi sangat erat hubungannya dengan dampak kebisingan yang ditimbulkan, maka dibutuhkan suatu metode pengendalian yang baik agar dapat menanggulangi kebisingan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat kebisingan dan metode pengendaliannya di pertigaan Jalan Dramaga Jalan Babakan Raya, meliputi beberapa analisis yaitu mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan, mengukur dan menganalisis tingkat kebisingan, dan membuat rancangan teknis upaya pengendalian kebisingan. Penelitian dilaksanakan di berbagai titik di daerah Dramaga khususnya di pertigaan Jalan Dramaga Jalan Babakan Raya untuk mengukur tingkat kebisingan lingkungannya. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari, mengidentifikasi sumber-sumber bising yang ada di sekitar lokasi penelitian, mengukur kebisingan pertigaan Jalan Dramaga - Jalan Babakan Raya sesuai KEP-48/MENLH/11/1996, dan membuat rancangan teknis bangunan pengendali kebisingan (barrier). Kebisingan di lokasi penelitian secara umum dipengaruhi oleh suara kendaraan bermotor yang melintas seperti sepeda motor, bis, truk, sedan, dan mikrobis (angkot). Banyaknya kendaraan yang melintas di pertigaan Jalan Dramaga Jalan Babakan Raya didominasi oleh sepeda motor dan angkot. Selama satu minggu dari tanggal 4-10 Mei 2012 nilai tingkat kebisingan di pertigaan Jalan Dramaga Jalan Babakan Raya menunjukkan nilai diatas 77 dB. Artinya nilai tersebut di atas baku tingkat kebisingan untuk kawasan perdagangan dan cagar budaya yang memiliki nilai baku mutu sebesar 70 dB. Nilai baku mutu tersebut merupakan yang tertinggi di antara semua kawasan yang ditetapkan dalam baku tingkat kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MNLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Nilai tingkat kebisingan tertinggi terjadi pada hari minggu sebesar 80.6 dB dan nilai terendah terjadi pada hari selasa sebesar 77.1 dB. Pagar tanaman memiliki nilai persentase reduksi kebisingingan sebesar 8% dengan nilai reduksi kebisingan sebesar 4.7 dB. Dinding tembok dengan tinggi 119 cm dan dinding tembok dengan tinggi 178 cm memiliki nilai persentase reduksi kebisingan berturut-turut sebesar 21% dan 22%, dengan nilai reduksi kebisingan berturut-turut sebesar 12.3 dB dan 13.1 dB. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa nilai persentase reduksi kebisingan dinding tembok dengan tinggi 178 cm lebih baik dibandingkan pagar tanaman dan dinding tembok dengan tinggi 119. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari ketiga jenis penghalang yang diuji, dinding tembok dengan tinggi 178 cm memiliki nilai persentase dan reduksi kebisingan yang lebih baik dibandingkan penghalang lain yang diuji. Sumber-sumber kebisingan di lokasi penelitian yaitu suara yang berasal dari kendaraan bermotor seperti sepeda motor, bis, truk, sedan, dan mikrobis (angkot). Nilai Ls untuk pengukuran selama tujuh hari di pertigaan Jalan Dramaga - Jalan Babakan Raya adalah 77.1 dB - 80.6 dB. Nilai- nilai tersebut melebihi baku tingkat kebisingan yang diizinkan, sehingga diperlukan pengendalian agar dapat menurunkan nilai Lsm menjadi di bawah nilai baku tingkat kebisingan yang diizinkan…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148530
Appears in Collections:UT - Civil and Environmental Engineering

Files in This Item:
File SizeFormat 
F12wnm.pdf
  Restricted Access
1.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.