Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148456
Title: Karakteristik struktur komunitas makrozoobentos sebagai indikator biologis kualitas perairan di peraiaran Teluk Jakarta
Authors: Eidman, M.
Setyobudiandi, Isdradjad
Hendrawan, Agus Bayu
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menjadikan mereka merasakan sebagian akibat perbuatannya supaya mereka kembali ke jalan yang benar (30: 41). Semakin pesatnya pertumbuhan industri di wilayah Jakarta menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang kompleks pada lingkungan. Akibat nyata dari kegiatan industri adalah terjadinya pencemaran, apabila tidak ditangani dengan bijak akan merusak keseimbangan lingkungan yang akhirnya akan menggangu kelangsungan kehidupan makhluk hidup di habitatnya. Beranjak dari kondisi tersebut, diperlukan pengambilan kebijakan yang sesuai dalam perencanaan pembangunan selanjutnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui kualitas perairan di sekitar Teluk Jakarta dengan menganalisis keberadaan komunitas makrozoobentos. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Oktober 1996-awal Januari 1997 di Teluk Jakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan tiga bentuk analisis yaitu analisis metode ABC, analisis ekologis (keanekaragaman, keseragaman dan dominasi), dan Correspondence Analysis (CA). Parameter fisika kimia yang diukur adalah suhu, kekeruhan, padatan tersuspensi total, salinitas, derajat keasaman, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD), kebutuhan oksigen kimia (COD), unsur hara (fosfat dan nitrat) dan logam berat. Kondisi parameter fisika kimia secara umum telah melewati nilai batas dari baku mutu lingkungan yang telah ditentukan oleh pemerintah (Kepmen KLH no.2 1988). Dari hasil pengamatan ditemukan 30 jenis makrozoobentos dari 4 filum (Molusca, Anelida, Echinodermata dan Crustacea) yang terdiri dari 6 kelas (pelecy- poda, gastropoda, scaphopoda, polychaeta, ophiuroidea dan cumacea), prosentase yang tinggi dimiliki oleh filum Molusca (pelecypoda dan gastropoda) sebesar 76,67%. Sedangkan Annelida sebesar 16,67%, Echinodermata 3,33% dan Crustacea 3,33%. Hasil analisis dengan menggunakan Metode ABC menunjukkan bahwa di wilayah perairan Teluk Jakarta dalam kategori yang masih normal, tetapi di stasiun 4 dan 6 (wilayah Barat) mengalami gangguan dalam kategori cukup terganggu, sedangkan di stasiun 2 (muara Kamal), 1 (muara Angke) dan 7 (muara Marina) mengalami tekanan ekologis dalam kategori sangat terganggu. Ditinjau dari indeks keanekaragamannya, secara umum di wilayah Teluk Jakarta termasuk tercemar moderat kecuali di stasiun 13 (muara Gembong) masih dalam kondisi yang normal. Komunitas makrozoobentos yang mencirikan wilayah Teluk Jakarta terdiri dari 2 kelas (pelecypoda dan gastrooda) dengan 7 jenis makrozoobentos (Melania, Phapia, Tellina, Petricola, Sunneta, Strigilla dan Turitella). Dan jenis yang mem- punyai nilai kepadatan tertinggi adalah Strigilla. Kondisi fisika kimia yang berpre- ferensi kuat dengan 7 jenis makrozoobentos tersebut diatas adalah suhu pada se- lang 29,26-31,01 °C, total padatan tersuspensi pada selang 112-192 mg/l, derajat keasaman pada selang 6,767,91, salinitas pada selang 26,67-33,35%, DO pada selang 4,086,45 mg/l, BOD, pada selang 3,824,87 mg/l, COD pada se- lang 241369 mg/l, Hg pada selang 0,1190,177 mg/l, Pb pada selang 0,29 0,582 mg/l, dan Cr pada selang 0,147-1,98 mg/l. Berdasarkan dari hasil analisa data yang ada, karakteristik makrozoobentos di wilayah perairan Teluk Jakarta menunjukkan kondisi yang masuk dalam kategori : telah tercemar moderat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148456
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C97ABH.pdf
  Restricted Access
15.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.