Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148453
Title: Pemantauan perubahan garis pantai di delta Bodri dan pantai Tugu, Jawa Tengah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh
Authors: Rahardjo, Santoso
Natih, Nyoman M.N.
Sunarto, Kris
Susanto, Handoko Adi
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Secara umum, perubahan garis pantai disebabkan oleh peristiwa akresi yang menyebabkan penambahan lahan dan abrasi yang menyebabkan pengurangan lahan darat. Dua peristiwa tersebut dapat terjadi secara alami ataupun akibat aktifitas manusia. Untuk memantau perubahan garis pantai, penggunaan teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu cara yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau perubahan garis pantai di sebagian Pantai Utara Jawa Tengah dari Pantai Tugu Semarang sampai Muara Sungai Bodri Kabupaten Kendal dengan memanfaatkan data penginderaan jauh tahun 1981, 1991, dan 1994. Metode yang digunakan meliputi analisis data penginderaan jauh secara visual dan digital dan analisis data lapangan. Interpretasi citra foto udara dilakukan secara stereoskopik, sedangkan interpretasi citra satelit dilakukan dengan perangkat lunak ERDAS versi 7.4. Pengolahan data lapangan meliputi pembuatan windrose arah dan kecepatan angin, analisis data pasang surut, penghitungan data pasang tinggi maksimal, dan kondisi batimetri. Data penginderaan jauh yang digunakan adalah data foto udara berwarna skala 1: 30000 kode R.36-C238H nomor 19, 20, 21, dan 22 hasil pemotretan tanggal 11 Agustus 1981, data citra Landsat TM nomor 120/65 hasil perekaman tanggal 28 Juni 1991, dan data citra Landsat TM nomor 120/65 hasil perekaman tanggal 20 Juni 1994. Selain itu, dilakukan analisis beberapa faktor oseanografi, seperti gelombang, angin, dan pasang surut (Menurut King, 1974) untuk mengetahui peranannya terhadap perubahan tersebut. Berdasarkan analisis penginderaan jauh diperoleh data perubahan garis pantai dalam kurun waktu tahun 1981 sampai 1991, tahun 1991 sampai 1994, dan tahun 1981 sampai 1994. Dari tahun 1981 sampai tahun 1991 terjadi akresi 314,73 hektar dan abrasi 77,67 hektar, sehingga terdapat penambahan lahan 237,06 hektar. Periode tahun 1991 sampai 1994 terjadi akresi 170,91 hektar dan abrasi 116,55 hektar, sehingga terjadi penambahan lahan 54,36 hektar. Sehingga, dalam waktu 14 tahun (tahun 1981-1994) terjadi akresi sebesar 408,42 hektar dan abrasi 117,00 hektar. Penambahan lahan mencapai 291,42 hektar. Penambahan lahan karena sedimentasi maupun akresi sebagian besar terjadi di sekitar muara sungai. Muara Sungai Bodri, Sungai Kendal, dan Cangkring sangat berperanan pada proses ini. Adapun pengurangan lahan akibat abrasi, sebagian besar terjadi di sekitar Pantai Tugu dan Pantai Timur Patebon. Abrasi terjadi akibat pengaruh pengerukan dasar perairan pantai oleh manusia, peranan angin, pasang surut dan kondisi batimetri pantai. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148453
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C97HAS.pdf
  Restricted Access
20.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.