Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148192
Title: Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh NAA dan IBA terhadap pertumbuhan semai cabutan tumih [Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser]
Authors: Istomo
Kiswantara, Randhi Fauzi
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Dewasa ini sering terjadi kerusakan lahan gambut yang tinggi disebabkan oleh kegiatan penebangan, kebakaran, pertambangan dan konversi. Kerusakan hutan dapat mengakibatkan kepunahan dan kelangkaan terhadap berbagai spesies tanaman gambut. Untuk itu perlu dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan yang sesuai. Salah satu jenis yang tumbuh di lahan gambut yaitu tumih [Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser]. C. rotundatus memiliki karakteristik yang dapat menghindari persaingan dengan liana dan jenis paku sehingga cocok untuk mengawali penanaman dalam usaha rehabilitasi lahan gambut yang terganggu. Pengembangan jenis C. rotundatus dapat dilakukan melalui cabutan anakan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole Butyric Acid (IBA) dan Naphthalene Acetic Acid (NAA) terhadap persentase tumbuh dan pertumbuhan tinggi semai cabutan C. rotundatus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, kombinasi IBA 50 ppm dan NAA 50 ppm, dan kontrol. Setiap perlakuan memiliki tiga ulangan yang masing-masing berisi 15 anakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa persentase tumbuh tanaman pada pemberian ZPT NAA sebesar 66,67%; IBA sebesar 68,89%; kombinasi NAA dan IBA sebesar 71,11%; dan kontrol sebesar 64,44%. Rata-rata pertambahan tinggi perminggu pada pemberian ZPT NAA sebesar 0,059 cm, IBA sebesar 0,045 cm, NAA + IBA sebesar 0,071 cm, dan kontrol sebesar 0,079 cm. Setelah data dianalisis, didapatkan hasil bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan persentase tumbuh. Pengamatan tinggi awal tanaman pada kelas tinggi didapatkan persentase tumbuh pada selang 6,0–10,0 cm sebesar 67,35%; 10,1–15,0 cm sebesar 66,02%; 15,1–20,0 cm sebesar 75,00%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh nyata terhadap perlakuan melainkan ada faktor lain baik fisiologis tanaman, tinggi awal, maupun kondisi lingkungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148192
Appears in Collections:UT - Silviculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12rfk.pdf
  Restricted Access
11.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.