Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148132
Title: Pengaruh polimerisasi radiasi metil metakrilat (MMA) ke dalam bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f) Backer ex Heyne) terhadap serangan jamur pelapuk Schizophyllum commune Fr.
Authors: Darma, I.G.K. Tapa
Febrianto, Fauzi
Putra, Nana Sarip Sumarna Udi
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Bambu sebagai hasil hutan non kayu sudah dijadikan bahan substitusi kayu untuk digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari. Namun kerentanan terhadap serangan jamur sudah dianggap sebagai kendala yang serius, sehingga menjadi perhatian penting dari para pemakai bambu termasuk para pengusaha barang kerajinan bambu. Untuk itu diperlukan upaya-upaya mencari alternatif teknologi yang mampu meningkatkan umur pakai secara maksimal namun aman terhadap lingkungan. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tahan bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f) Backer Ex Heyne) yang dipolimerisasi radiasi metil metakrilat (MMA) terhadap serangan jamur pelapuk Schizophyllum commune Fr. Contoh uji yang digunakan berukuran 0,9 x 2,5 x 2,5 cm yang diambil dari empat pohon yang berbeda, dipolimeri- sasi radiasi, yang kemudian diujikan terhadap jamur selama 12 minggu dengan menggunakan media PDA. Proses polimeri- sasi radiasi dilakukan di Laboratorium PAIR-BATAN Jakarta dan proses inkubasi di Laboratorium Penyakit Hutan IPB. Respon yang diambil adalah kandungan polimer dan kehilangan berat. Data diolah menggunakan rancangan faktorial berblok (3 x 4), dengan tingkat kepercayaan 95%. Kadar polimer yang terbentuk berkisar antara 11,68 13,54%. Kadar polimer meningkat dengan meningkatnya dosis radiasi, karena dosis yang tinggi akan menghasilkan radikal bebas yang besar sehingga polimer yang terbentuk semakin besar. Kadar polimer meningkat semakin ke arah bagian ujung batang, diduga disebabkan oleh larutan monomer yang terserap semakin meningkat ke arah bagian ujung. Kehilangan berat ke arah bagian ujung batang semakin meningkat, diduga karena kandungan lignin yang berperan sebagai fisical barier bagi selulosa di dalam dinding sel semakin menurun ke arah posisi ujung batang. Posisi tinggi batang bambu berpengaruh nyata terhadap nilai kehilangan berat. Dosis radiasi 20 kGy menghasilkan kehilangan berat paling kecil, diduga karena ikatan pada polimer yang terbentuk adalah ikatan silang sehingga lebih mampu untuk menghambat pertumbuhan jamur pelapuk Schizophyllum commune. Dosis radiasi berpengaruh nyata terhadap besarnya kehilangan berat dan terdapat interaksi yang sangat nyata antara faktor posisi batang bambu dengan faktor dosis radiasi. Daya tahan bambu yang diberi perlakuan polimerisasi radiasi lebih baik dibanding yang tidak diberi perlakuan, meskipun demikian bambu plastik tersebut belum termasuk tahan terhadap serangan jamur pelapuk karena nilai kehilangan beratnya masih lebih besar dari 5%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148132
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E96NSS.pdf
  Restricted Access
11.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.