Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148092
Title: Pendugaan stok karbon tegakan hutan rakyat Sengon (Paraserianthes falcataria) di Desa Bandarjo Kabupaten Semarang
Authors: Rahayu, Sri
Hero, Yulius
Ghofir, Abdul
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Laju degradasi dan deforestasi hutan alam Indonesia rata-rata mencapai dua juta hektar per tahun. Hal ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya gas karbon dioksida di atmosfer sebagai salah satu faktor terjadinya perubahan iklim. Semakin berkurangnya luasan hutan alam, maka hutan rakyat merupakan alternatif simpanan karbon yang tepat saat ini. Hutan rakyat diharapkan dapat mengikuti skema perdagangan karbon, sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi volume kayu tegakan hutan rakyat, stok karbon tegakan hutan rakyat, dan biaya serta pendapatan usaha hutan rakyat jika mengikuti skema perdagangan karbon. Penelitian dilakukan terhadap hutan rakyat jenis sengon yang berumur empat tahun di Desa Bandarjo dengan luas sekitar 2,1 hektar. Diperoleh bahwa potensi volume kayu tegakan sebesar 293,808 m³ atau 139,669 m³ per hektar. Adapun kandungan karbon hutan rakyat sebesar 16,207 tonC atau 7,704 tonC per hektar berdasarkan persamaan terbaik yang diduga memiliki simpangan terkecil, yakni C 1445,4 D2,82. Hutan rakyat tanpa skema perdagangan karbon mengeluarkan biaya sebesar Rp 24.970.690,00. Berdasarkan perhitungan riap volume tahunan diperoleh volume kayu tegakan sebesar 1083,945 m³pada umur daur sepuluh tahun, atau sebesar Rp 975.550.319,00 dengan harga kayu sengon di pasaran Rp 900.000/m³, sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 950.579.629,00. Hutan rakyat dalam skema CDM (Clean Development Mechanism) harus mengeluarkan biaya yang terdiri dari biaya persiapan atau biaya untuk mendapatkan CER (Certified Emission Reduction) dan biaya pelaksanaan kegiatan. Besarnya masing-masing biaya di atas berturut-turut Rp 489.300.000,00 dan Rp 100.452.500,00. Biaya keseluruhan hutan rakyat dalam skema CDM sebesar Rp 614.723.190,00. Pendapatan yang diperoleh dari skema CDM berdasarkan skenario harga karbon, yakni 15, 18, 21 USD per tonC rata-rata sebesar Rp 34.786.584,00 dalam sepuluh tahun. Total pendapatan hutan rakyat dalam skema CDM Rp 1.010.436.903,00. Berdasarkan pendapatan dan biaya tersebut, diketahui bahwa skema CDM menjadikan keuntungan hutan rakyat berkurang dari Rp 950.579.629,00 menjadi Rp 395.613.713,00. Persyaratan dan prosedur yang harus ditempuh dalam skema CDM sangat kompleks, sehingga biaya usaha sangat tinggi. Kompensasi atas jasa karbon yang diperoleh hutan rakyat sangat kecil, sehingga hutan rakyat harus melakukan bundling (gabungan) supaya memperoleh keuntungan pada skema CDM. Hutan rakyat di Desa Bandarjo masih membutuhkan banyak persiapan untuk mengikuti skema tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148092
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E12agh.pdf
  Restricted Access
12.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.