Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148040
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuljono, Pudji-
dc.contributor.advisorFatchiya, Anna-
dc.contributor.advisorSadono, Dwi-
dc.contributor.authorIrvansyah, Adi-
dc.date.accessioned2024-05-01T23:50:50Z-
dc.date.available2024-05-01T23:50:50Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148040-
dc.descriptionDisertasiid
dc.description.abstractPendidikan nonformal pada jenis Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) memiliki peran strategis untuk memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat putus sekolah, mengganggur dan tidak memeroleh kesempatan mengakses pendidikan formal. Pada kenyataannya, masih adanya PKBM dan LKP yang kegiatannya tidak berkelanjutan. Fenomena tersebut terlihat pada saat adanya bantuan, kegiatan PNF berjalan dan ketika tidak ada bantuan kegiatan PNF terhenti. Permasalahan tersebut, dikarenakan kompetensi kewirausahaan sosial yang belum optimal dimiliki oleh pengelola PNF, menyebabkan ketidakberdayaan warga belajar. PKBM dan LKP sebagai pendidikan masyarakat dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat dalam rangka memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin meningkatkan kecakapan hidup pada jalur pendidikan nonformal. Kompetensi kewirausahaan sosial yang dimiliki oleh pengelola PNF, mampu menghadirkan program-program PNF yang memberikan pengalaman belajar secara kontekstual kepada warga belajar PNF. Melalui kompetensi kewirausahaan sosial yang dimiliki pengelola PNF, diharapkan membantu mewujudkan pencapaian SDGs untuk mencapai kualitas pendidikan yang bisa dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat untuk belajar sepanjang hayat. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kompetensi kewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal; (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kompetensi kewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal; (3) menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal terhadap keberdayaan pengelola dan warga belajar pendidikan nonformal; (4) merumuskan strategi peningkatan kompetensi kewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal yang efektif. Penelitian ini didesain dengan penelitian kuantitatif yang didukung data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui metode survei. Metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel di suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Selain itu, metode survei dilakukan untuk membuat deskripsi mengenai keadaan dari sampel ke populasi, oleh karena itu dapat dibuat kesimpulan tentang karakteristik, sikap, atau perilaku populasi tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Populasi penelitian sejumlah 276 pengelola PNF. Jumlah sampel ditentukan secara purposivesampling didapatkan 163 pengelolaPNF. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial menggunakan software SMARTPLS 3.0. Hasil penelitian menemukan bahwa kompetensi kewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal yang terdiri dari kompetensi kepribadian, inovasi sosial, nilai sosial dan manajemen kewirausahaan dengan kategori rata-rata tinggi. Akan tetapi pada aspek kompetensikepemimpinan berada pada kategori sedang. Selain itu, tingkat keberdayaan pengelola dan warga belajar PNF berada pada kategori rata-rata tinggi. Kompetensikewirausahaan sosial pengelola pendidikan nonformal dipengaruhi ole karakteristik individu, yaitu semakin tinggi pendidikan formal, pelatihan yang diikuti, durasi mengikuti pelatihan, pengalaman mengelola PNF dan motivasi semakin meningkat kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF. Akan tetapi, aspek lingkungan eksternal dan dukungan penilik PNF berpengaruh tidak nyata terhadap kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF. Kompetensi kewirausahaan sosial berpengaruh secara nyata terhadap keberdayaan pengelola PNF, semakin tinggi kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF semakin tinggi tingkat keberdayaan pengelola PNF. Kompetensi kewirausahaan sosial berpengaruh secara nyata terhadap keberdayaan warga belajar, yaitu semakin tinggi kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF, semakin tinggi pula keberdayaan warga belajar selama mengikuti pendidikan nonformal dan menerima manfaat dari layanan pendidikan nonformal. Strategi peningkatkan kompetensi kewirausahaan sosial pengelola PNF diimplementasikan melalui pelatihan, penguatan karakteristik individu melalui peningkatan motivasi kewirausahaan sosial, peningkatan kualifikasi pendidikan formal melalui penyediaan beasiswa, optimalisasi jejaring kemitraan dengan dunia usaha dan industri, rekruitmen penilik dengan syarat pengalaman di bidang PNF dan pelatihan terkait supervisi bagi penilik PNF, serta penyediaan operasional kepenilikan bagi penilik.id
dc.description.sponsorshipSaudi Fund for Developmentid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKewirausahaan sosialid
dc.titleKompetensi Kewirausahaan Sosial Pengelola Pendidikan Nonformal untuk Keberdayaan Pengelola dan Warga Belajarid
dc.title.alternativeSocial Entrepreneurship Competence of Nonformal Education Managers for Empowering Managers and Learnersid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcompetencyid
dc.subject.keywordempowermentid
dc.subject.keywordnonformal educationid
dc.subject.keywordsocial entrepreneurshipid
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Disertasi_Adi Irvansyah_I3602201006.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.