Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147896
Title: Peranan instansi terkait dan bapak angkat dalam pembinaan industri kecil dan interaksi sosial yang terjadi : Studi kasus pada industri konveksi di Perkampungan Industri kecil (PIK) Pulo Gadung, Kelurahan Penggilingan , Kecamatan Cakung, Jakarta Timur
Authors: Utomo, Bambang S.
Dewi, Syora Rakhma
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Permasalahan utama yang dihadapi oleh pengusaha industri kecil adalah permodalan dan pemasaran hasil produksi. Masalah ini tidak dapat dibiarkan dan menjadi tugas pemerintah dan Instansi Terkait untuk menanganinya. Pembinaan dan pengembangan industri kecil sangat diperlukan terutama untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha/pengrajin industri kecil. Peranan industri kecil juga akan semakin meningkat apabila kelompok usaha skala kecil dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengadakan keterkaitan usaha dengan bisnis/industri modern, yaitu suatu sistem Bapak-Anak Angkat. Penelitian yang dilakukan di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung Jakarta ini bertujuan untuk menelaah sejauhmana program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Instansi Terkait dan Bapak Angkat terhadap perkembangan usaha pengusaha konveksi di PIK. Mengetahui Interaksi sosial yang terjadi antara Instansi Terkait dan Bapak Angkat dengan pengusaha konveksi dalam mempengaruhi perkembangan usahanya. Pengambilan responden dilakukan di Blok B dan C PIK, sebanyak 40 responden yang merupakan pengusaha konveksi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, menggunakan Quesioner kepada responden. Data pendukung diperoleh dari kantor Badan Pengelola Industri Kecil dan Pemukiman (BPLIP) Pulo Gadung serta Instansi Terkait dan Bapak Angkat.. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa Interaksi sosial yang terjadi antara pengusaha konveksi dengan Instansi Terkait dan Bapak Angkat selaku pembina dilihat dari jarak sosial tidak terlalu dekat, tingkatan sosial terlihat dan integrasi sosial yang terjadi cukup tinggi. Perkembangan usaha dilihat dari peningkatan modal dan pendapatan tidak terlihat berbeda nyata antara pengusaha yang sudah mendapatkan pembinaan kurang dari dua kali dengan pengusaha yang sudah mendapatkan pembinaan lebih dari dua kali. Hal ini juga terjadi antara pengusaha yang mempunyai Bapak Angkat dengan yang tidak mempunyai Bapak Angkat, tidak terlalu berbeda nyata perkembangan usahanya dilihat dari peningkatan modal dan pendapatan…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147896
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A96SRD.pdf
  Restricted Access
20.14 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.