Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147875
Title: Analisis kelayakan investasi sistem unit pengolahan Creper Mini di tingkat asosiasi petani karet
Authors: Tjakrawiralaksana, Abas
Indrayani, Rini
Issue Date: 1993
Publisher: IPB University
Abstract: Persaingan antar negara produsen karet alam saat ini semakin ketat, oleh karena itu untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar karet alam Indonesia dalam perdagangan internasional diperlukan perhatian khusus dalam perbaikan dan peningkatan mutu bokar. Selain untuk mencapai sasaran tersebut, perbaikan dan peningkatan mutu bokar juga diarahkan untuk meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kembali serta membandingkan tingkat pendapatan petani karet produsen sleb dan produsen blanket serta untuk mengetahui kelayakan investasi sistem unit pengolahan creper mini. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulau, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, sejak awal bulan Juni sampai dengan akhir bulan Juli 1993. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan petani sampel produ- sen sleb dan blanket, pengurus asosiasi dan beberapa pedagang perantara desa. Sedangkan data sekunder dipero- leh dari lembaga atau instansi yang ada kaitannya dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dihasilkan- nya mutu bokar yang lebih baik yaitu dari sleb menjadi blanket, pendapatan petani meningkat. Rata patan usahatani petani produsen sleb (KKK 43 - rata Penda- - 45 persen) adalah sebesar Rp 1 642 864.98 sedangkan untuk petani produsen blanket Rp 2 099 317.08 66 67 persen) sebesar Perbedaan pedapatan tersebut terutama disebabkan adanya perbedaan harga yang diterima masing masing petani. Ratarata harga sleb per kilogram sebe- sar Rp 551, sedangkan rata rata harga blanket sebesar - Rp 900 per kilogram. Dari hasil analisis pendapatan usa- hatani juga terlihat bahwa tenaga kerja keluarga yang tidak dibayar merupakan modal utama dalam penyelenggaraan usahatani karet, yang ditunjukkan dengan besarnya sumba- ngan tenaga kerja keluarga terhadap pendapatan usahatani karet…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147875
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A93RIN.pdf
  Restricted Access
4.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.