Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147781
Title: Model optimasi sistem pengendalian persediaan produk agroindustri pada pasar swalayan
Authors: Irawadi
Andesta, Men
Issue Date: 1990
Publisher: IPB University
Abstract: Manajer yang menangani pemasaran pengecer produk agroindustri harus mengadakan perencanaan persediaan untuk menentukan kebijakan pengaturan persediaan. Kebijakan ini dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran sehingga kontinuitas penjualan terjamin. Sistem pengendalian persediaan merupakan masalah khusus dalam pengadaan produk untuk didistribusikan kepada konsumen. Pengendalian persediaan adalah usaha untuk memperoleh dan sekaligus memelihara keseimbangan ekonomis diantara biaya-biaya yang terlibat dalam pengendalian persediaan seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan. Pengendalian persediaan merupakan aspek fisik yang penting dalam manajemen pemasaran pengecer karena didalamnya dilakukan pengambilan keputusan persediaan untuk menentukan informasi kapan memesan dan berapa banyak yang harus dipesan. Jumlah pemesanan adalah jumlah unit produk yang dipesan untuk mengisi persediaan sedangkan tingkat pemesanan adalah jumlah persediaan saat dimana pemesanan kembali dilakukan. Tingkat persediaan dipengaruhi oleh jumlah pemesanan dan selang waktu pengadaan. Tingginya biaya yang terlibat dalam persediaan mem- buat manajemen perlu menetapkan tingkat persediaan yang optimum. Persediaan yang terlalu banyak akan mengurangi resiko kehabisan tetapi akan meningkatkan hiaya penyimpan- an, sebaliknya persediaan yang terlalu sedikit dapat meng- hemat biaya penyimpanan tetapi dapat menyebabkan resiko kehabisan yang tinggi. SWICS90 adalah paket model pengendalian persediaan yang dapat menentukan prakiraan permintaan tingkat persediaan dan prakiraan biaya pengendalian persediaan pada Hero swalayan, Bogor. Prakiraan permintaan dapat ditentukan dengan paket sub model KIRA. Optimalisasi persediaan dapat ditentukan oleh sub model KEN1, keluaran sub model ini adalah titik pemesanan, jumlah pemesanan, dan prakiraan biaya pengendalian persediaan. Usaha meredam fluktuasi peningkatan permintaan perlu diadakan stok pengaman (safety stock). Simulasi jumlah stok pengaman ditentukan dengan meminimumkan biaya kekurangan dan penyimpanan. Besar stok pengaman dapat di- tentukan dengan sub model KEN2. Model simulasi ini disusun dari frekuensi permintaan waktu tunggu dengan menyusun peluang untuk setiap nilai permintaan. Masukan model ini adalah prakiraan permintaan, selang permintaan harian dan selang waktu tunggủ.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147781
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F90man.pdf
  Restricted Access
14.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.