Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147422
Title: Komponen Bioaktif, Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan Lamun Halodule pinifolia
Authors: Santoso, Joko
Purwaningsih, Sri
Noveliyana, Yulista
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Lamun Halodule pinifolia merupakan salah satu makanan ikan duyung (Dugong dugon) dan diduga memiliki potensi antioksidan alami. Kajian ilmiah mengenai komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang terdapat pada lamun ini perlu diteliti. Penelitian ini dapat bermanfaat agar penggunannya dapat dikembangkan untuk tujuan yang lebih luas, seperti bahan baku kosmetika atau bahan baku obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi kimia (air, abu, lemak, protein dan karbohidrat), serat pangan dan pengaruh perbedaan pelarut terhadap rendemen ekstrak, komponen bioaktif, total fenol serta aktivitas antioksidan yang terdapat pada lamun Halodule pinifolia. Lamun yang masih segar digunakan dalam pengujian analisis proksimat dan serat pangan. Lamun yang telah dikeringkan kemudian diekstraksi menggunakan tiga jenis pelarut yang memiliki tingkat kepolaran berbeda yaitu, metanol (polar), etil asetat (semipolar) dan n-heksana (nonpolar). Proses ekstraksi yang dilakukan merupakan ekstraksi tunggal dengan metode maserasi. Pengujian dilakukan terhadap masing-masing ekstrak yang diperoleh meliputi uji fitokimia, uji total fenol menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Lamun Halodule pinifolia diperoleh dari Kawasan Konservasi Penyu, Taman Pesisir Pangumbahan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memiliki kandungan air sebesar 81,42%, abu sebesar 4,73%, protein sebesar 1,81%, lemak sebesar 0,39% dan karbohidrat sebesar 11,65%. Rendemen ekstrak kasar tertinggi terdapat pada ekstrak metanol (9,23%) diikuti ekstrak kasar etil asetat (0,53%) dan ekstrak kasar n-heksana (0,16%). Kandungan serat pangan total pada lamun Halodule pinifolia sebesar 7,45 g/100 g sampel yang terdiri dari serat pangan tak larut air 5,06 g/100 g sampel dan serat pangan larut air 2,39 g/100 g sampel. Rendemen ekstrak lamun Halodule pinifolia terbesar berturut-turut diperoleh dari ekstrak metanol 9,23% etil asetat 0,53% dan n-heksana 0,16%. Senyawa fitokimia yang terdapat pada ekstrak metanol dan etil asetat yaitu steroid, flavonoid dan fenol hidrokuinon. Komponen bioaktif yang terdapat pada ekstrak n-heksana meliputi steroid, triterpenoid, flavonoid dan fenol hidrokuinon. Kandungan total fenol tertinggi terdapat pada ekstrak kasar etil asetat sebesar 0,31 mg GAE/g sampel kering, diikuti ekstrak kasar metanol sebesar 0,18 mg GAE/g sampel kering dan ekstrak kasar n-heksana sebesar 0,12 mg GAE/g sampel kering. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada ekstrak kasar etil asetat dengan nilai ICso sebesar 214,38 ppm yang tergolong antioksidan sangat lemah; metanol dengan IC50 sebesar 409.49 ppm dan n-heksana dengan IC50 sebesar 833,81 ppm….
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147422
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C12yno.pdf
  Restricted Access
673.83 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.