Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147227
Title: Pengaruh tingkat Protein Dan Energi Pada Penampilan Ayam Kampung
Authors: Amrullah, Ibnu Katsir
Ahmad, Baihaqi H.
Suryono
Issue Date: 1983
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Unggas Fakultas Peternakan, Institut Per- tanian Bogor selama 9 minggu dari tanggal 26 Maret sam- pai tanggal 26 Mei 1983. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penga- ruh tingkat kesesuaian protein dan energi yang digunakan dalam ransum ayam kampung selama periode pertumbuhan de- ngan bahan dasar tepung gaplek dan daun singkong. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini me- rupakan percobaan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3 dengan dua ulangan, setiap ulangan terdiri atas 6 ekor ayam. Ayam kampung yang digunakan berjumlah 108 ekor anak ayam yang berumur kurang lebih 1 minggu dengan bobot badan 48.33 10.33 gram, yang diperoleh oleh dari dae- rah di sekitar Bogor. Ransum yang digunakan dalam percobaan terdiri atas 9 perlakuan dengan 2 faktor. Kombinasi perlakuan per terdi- ri dari 3 macam tingkat protein yaitu 14%, 16%, 18% dan 3 macam tingkat energi 2 450 kkal, 650 kkal, dan 2 2 850 kkal per kg ransum. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tingkat energi berpengaruh nyata (P ≤ 0.05) terhadap pertambahan bobot badan, tetapi tidak berpengaruh terhadap mortali- tas, konsumsi dan nisbah tukar ransum. Tingkat protein dan interaksi antara tingkat energi dan protein tidak berpengaruh terhadap parameter yang diukur. Ayam kam- pung dengan penampilan yang ada membutuhkan masukan e- nergi dan protein sedikit. Potensi genetik yang rendah nampaknya membuat ayam kampung tidak mengkonsumsi mele- bihi kebutuhan. Pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum tertinggi pada tingkat energi 2 450 kkal/kg de- ngan tingkat protein 18% dan nisbah tukar ransum yang paling kecil pada tingkat energi dan protein yang sama. Mortalitas selama penelitian 15.74 persen, pembedah- an post mortem memperlihatkan degenerasi hati, nekrosa hati, nephrosis, kelemahan jantung, oedema subcutan, vis- ceral dan articular gout, disamping terserang Syngamus trachealis (penyakit cacing ascaris). Nilai selisih pendapatan dengan biaya ransum paling tinggi o 26.544 dicapai oleh ayam kampung yang menerima ransum dengan tingkat energi 2 450 kkal dan protein 18% serta mengan- dung bahan dasar ransum dari tepung gaplek 40 persen.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147227
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D83SUR.pdf
  Restricted Access
9.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.