Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147179
Title: Pengaruh perbedaan kadar gula pada media berbasis madu afkir terhadap pola fermentasi alkohol oleh Saccharomyces cerevisiae
Authors: Polii, B.N.
Siregar, Hotnida C.H.
Purwaty, Hesti Indri
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Penggunaan madu saat ini, sangat bervariasi terutama disebabkan karena adanya komponen-komponen yang sangat diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan enzim. Komponen-komponen tersebut juga sangat penting untuk berbagai proses pengolahan yang menghasilkan produk berbahan dasar madu. Suatu kasus menarik yang ditemukan pada bulan September 2011, yaitu madu yang telah dikembalikan dari toko atau agen. Madu tersebut dinamakan madu afkir. Madu afkir memiliki kadar gula tinggi lebih dari 70%. Kadar gula total yang asih tinggi, membuat madu afkir tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan anggur madu melalui proses fermentasi. Proses fermentasi alkohol membutuhkan gula, namun kadar gula yang terlalu tinggi dapat menghambat proses fermentasi, sehingga untuk mengatasi hal tersebut madu afkir harus diencerkan terlebih dahulu. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi analisis komposisi madu afkir dan kurva pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dalam media madu afkir. Kurva pertumbuhan yang dihasilkan pada penelitian pendahuluan dijadikan acuan untuk inokulasi S. cerevisiae ke media fermentasi pada penelitian utama. Grafik yang dihasilkan pada masing-masing kadar gula madu afkir (15%, 20% dan 25%) menunjukkan bahwa S. cerevisiae mengalami kecepatan pertumbuhan yang maksimal berturut-turut pada waktu 12 jam, 10 jam dan 10 jam, sehingga S. cerevisiae siap untuk diinokulasikan pada media fermentasi pada selang waktu tersebut. Penelitian utama bertujuan untuk menghasilkan anggur madu dengan kadar alkohol tinggi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial 10x3, dengan perlakuan lama fermentasi (0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 dan 18 hari) dan kadar gula madu yang berbeda-beda (15%, 20% dan 25%). Peubah yang diamati meliputi nilai pH, populasi S. cerevisiae, kadar gula total, total asam tertitrasi dan kadar alkohol dari anggur madu yang dihasilkan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata (p<0,01) antara waktu fermentasi dengan kadar gula madu afkir terhadap nilai pH, populasi S. cerevisiae, kadar gula total, total asam tertitrasi dan kadar alkohol anggur madu selama proses fermentasi. Madu afkir dengan kadar gula 25% yang difermentasi oleh starter S. cerevisiae selama 14 hari, menghasilkan anggur madu dengan kadar alkohol tinggi (10,01%). Hasil anggur madu ini dapat dijadikan media fermentasi pada fermentasi asam asetat yang menghasilkan produk cuka madu.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147179
Appears in Collections:UT - Animal Production Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D12hip.pdf
  Restricted Access
888.37 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.