Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147001
Title: Analisis Beberapa Faktor Produksi dan Pemasaran Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat di Grati Kabupaten Pasuruan
Authors: Sudono, Adi
Moesa, Zulfikar
Suprayogi, Bambang
Issue Date: 1983
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian dilakukan di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, selama sepuluh minggu sejak tanggal 25 Febuari sampai 7 Mei 1983. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi dan kelayakan usahanya. Di samping itu dianalisis pula keefisienan setiap mata-rantai tata niaga susu di daerah ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Studi Kasus dan sampel yang diambil berdasarkan penarikan contoh "Quota Sampling". Dalam analisis keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi dan kelayakan usahanya, di- lakukan klasifikasi kelompok peternak berdasarkan jumlah pemilikan sapi betina dewasa. Guna mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi yang digunakan setiap kelompok peternak terhadap penerimaannya digunakan fungsi "Cobb-Douglass". Sebagai parameter dalam analisis kelayakan usahanya adalah besarnya rataan BCR dan ARR. Sedangkan analisis marjin tata niaga digunakan untuk melihat keefisienan pemasaran produksi susu masing-masing lembaga tata niaga susu di daerah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kelompok peternak terdapat hubungan yang sangat nyata (P ≤0.01) antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan penerimaan peternak. Kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi susu per ekor per hari, persentase sapi laktasi, biaya hijauan dan makanan penguat secara teknis belum efisien. Produksi susu per ekor per hari (7.58 kg peternakan rakyat, 9.78 kg perusahaan peternakan) dan persentase sapi laktasi setiap kelompok peternak secara teknis sudah efisien (64.56 % peternakan rakyat, 63.47% perusahaan peternakan), tetapi secara ekonomis belum efisien. Sehingga peningkatan produksi susu dan persentase sapi laktasi masih akan meningkatkan penerimaan peternak. Penggunaan hijauan makanan ternak secara teknis sudah efisien (32.11 kg/ST/hari), tetapi secara ekonomis makin kecil skala usaha penggunaan hijauan tidak efisien. Sedangkan penggunaan makanan penguat (9.10 kg/ST/hari) secara teknis maupun ekonomis sudah efisien. Penggunaan modal investasi yang terbesar adalah untuk ternak, kemudian disusul biaya kandang dan peralatan. alatan. Sedangkan modal kerja terbesar adalah biaya makanan ternak (75.64%) kemudian disusul biaya tenaga kerja (21.54%) dan penyusutan (2.24%). Kelayakan usaha setiap kelompok peternak semuanya menunjukkan usaha yang menguntungkan dengan rataan IOR sebesar 1.45 ± 0.65 dan rataan ARR sebesar 12.08 18.48 % per tahun. Pemasaran produksi susu belum efisien, karena adanya aktivitas kembar dari lembaga tata niaga loper dan koperasi. Harga susu rata-rata di koperasi Rp 233.39/1 dan diloper Rp 170/1. Sehingga mempengaruhi bagian persentase harga yang diterima peternak, untuk yang menjual susunya ke koperasi langsung dan melalui loper masing-masing sebesar 83.22% dan 60.61% harga di pabrik pengolahan susu.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147001
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D83bsu.pdf
  Restricted Access
10.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.