Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146782
Title: Manfaat kulit wijen sebagai bahan makanan sapi perah
Authors: Sutardi, Toha
Evvyernie, Dwierra
Nur, Sumtiah
Issue Date: 1989
Publisher: IPB University
Abstract: Dewasa ini banyak dijumpai bahwa dengan teknologi canggih banyak pakan yang diubah menjadi pangan. Oleh karena itu perlu dicari pakan yang dapat menekan biaya produksi. Kulit wijen adalah bahan makanan ternak yang cukup bergizi (TDN 77%, PK 13.9%) dan cukup potensial untuk digunakan sebagai konsentrat. Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengganti konsentrat komersial sapi laktasi berkadar TDN 73% dan PK 23.7% dengan kulit wijen sebanyak 0,10,20, dan 30%. Ternyata hubungan antara % kulit wijen dalam konsentrat dengan konsumsi bahan kering (BK) konsentrat dan ransum berbentuk persamaan pangkat 3 KK 7.70+ 0.22 W 0.017 W2 + 0.0003 W³ dan KR 12.76 0.0303 W² + 0.0006333 W³; KK = Konsumsi BK Konsentrat KR Konsumsi BK Ransum. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa KK tertinggi dicapai pada taraf kulit wijen 8% dan KR tertinggi dicapai pada % kulit wijen 7%. Sidik ragam memperlihatkan bahwa substitusi konsentrat dengan kulit wijen tidak berpengaruh terhadap produksi susu berkadar lemak 4% (FCM). Namun demikian dengan menggunakan produksi susu awal sebagai peragam nampak jelas bahwa substitusi tersebut meningkatkan produksi. Produksi tertinggi dicapai pada % kulit wijen dalam konsentrat sebanyak 26.5% atau lebih kurang 15% kulit wijen dalam ransum. Juga substitusi tersebut cenderung meningkatkan kadar lemak air susu. Sub- stitusi tersebut tidak menimbulkan perubahan dalam bobot jenis (BJ) air susu yang dihasilkan atau perbedaan dalam perubahan bobot sapi percobaan, tidak mengubah keefisienan. penggunaan makanan untuk produksi susu dan juga tidak mengubah biaya makanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan air susu. Selanjutnya kulit wijen dicoba dimasukkan ke dalam ransum sebanyak 0, 10, 20, 30, 40, dan 50%. Ransum tersebut disusun sehingga semuanya bersifat isokalori (TDN 68%), dan isoprotein (PK 15%). Mutu ransum tersebut diuji secara in vitro. Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KBK), kecernaan bahan organik (KBO), fermentabilitas bahan organik menjadi VFA dan degradasi protein menjadi amonia. Hubungan % kulit wijen dalam...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146782
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D89snu.pdf
  Restricted Access
8.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.