Pendugaan Bobot Badan Berdasarkan Parameter Tubuh Pada Sapi Ongole di Pulau Sumba

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot badan sapi Ongole dengan mencari penduga-penduga yang paling mendekati, dengan mencari keeratan hubungan antara bobot badan dengan parameter lain yang diamati. Sebagai parameter bobot badan dan penduganya digunakan data survey yang dilaksanakan oleh Fakultas Peternakan IPB yang bekerjasama dengan Direktorat Jendral Peternakan pada tahun 1977 sampai dengan 1979. Lokasi Pengamatan di pulau Sumba. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 1795 ekor sapi Ongole. Di Sumba Barat, sapi jantan sebanyak 191 ekor dan sapi betina 556 ekor. Di Sumba Timur sapi jantan sebanyak 325 ekor dan sapi betina 723 ekor. Untuk mengetahui pengaruh lokasi dan jenis kelamin sapi Ongole pada umur tiga tahun terhadap penampilan bobot badan, panjang badan, lingkar dada, lebar dada, dalam dada dan tinggi pundak digunakan rancangan tersarang. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara bobot badan sapi Ongole dari umur 16 sampai 66 bulan dalam selang umur tiga bulan, dengan panjang badan, lingkar dada, lebar dada, dalam dada dan tinggi pundak dipakai metode analisa korelasi dan regresi sederhana. Uji kehomogenan koefisien korelasi digunakan untuk menguji tingkat kehomogenan koefisien korelasi antar jenis kelamin dan antar lokasi. Analisa sidik ragam regresi digunakan untuk menguji kebenaran persamaan regresi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan sapi Ongole tercepat pada umur muda. Laju pertumbuhan sapi Ongole di Sumba Timur lebih tinggi dibandingkan dengan di Sumba Barat. Pertumbuhan saрі Ongole jantan lebih cepat daripada sapi Ongole betina. Pengaruh lokasi maupun jenis kelamin di setiap lokasi berbeda sangat nyata (P/0.01), selain pengaruh lokasi terhadap dalam dada dan jenis kelamin terhadap lebar dada disetiap lokasi tidak berbeda nyata. ...