Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146661
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNasrullah, Nizar-
dc.contributor.authorKurniati, Septi-
dc.date.accessioned2024-04-22T06:41:29Z-
dc.date.available2024-04-22T06:41:29Z-
dc.date.issued1999-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146661-
dc.description.abstractJalan tol Jakarta-Serpong sepanjang 13,1 kilometer menghubungkan kawasan pemukiman Serpong dengan jalan lingkar luar Barat Daya di Jakarta Selatan. Jalan tol ini merupakan perwujudan dari Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan (RUTRP) Serpong guna mendukung perkembangan kota Serpong, disamping dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi pada jalan tol Jakarta-Tangerang-Merak. Terbangunnya jalan tol ini dapat memperpendek jarak tempuh dari pemukiman Serpong, Tangerang Barat dan sekitarnya ke DKI Jakarta sehingga dapat mengendalikan kecenderungan masyarakat berurbanisasi ke Jakarta. Selain dampak positif dari pembangunan jalan tol tersebut, pengaruh negatif dari aktivitas jalan tol nantinya akan timbul dan dirasakan pula oleh masyarakat di sekitarnya, seperti kebisingan, polusi udara, erosi dan ketidaknyamanan lainnya. Melalui penataan lanskap jalan tol berupa penataan tata hijau yang dikombinasikan dengan pembangunan struktur, dapat menekan pengaruh negatif tersebut seperti penataan tata hijau yang dapat meredam kebisingan, meningkatkan kualitas estetis lingkungan, meredam kecelakaan dan memperbaiki iklim mikro di sekitar jalan tol. Guna mewujudkan kondisi tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah Berfikir Lengkap Merencana dan Melaksanakan Proyek Lanskap (Rachman, 1984) yang terdiri tahapa inventarisasi (pengumpulan data primer dan sekunder), tahap analisis data (potensi dan kendala), tahap sintesis (pemecahan masalah dan alternatif rencana), konsep dan tahap perencanaan. Melalui tahapan-tahapan tersebut, konsep dasar penataan lanskap yang dikembangkan yaitu bahwa lanskap jalan tol Jakarta-Serpong dapat memberikan kenyamanan, estetika/identitas, keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan dan sekaligus dapat mengeliminasi pengaruh negatif akibat aktivitas jalan tol (kebisingan, polusi, peningkatan suhu mikro) dan kompensasi estetika bagi masyarakat sekitarnya melalui pemanfaatan secara optimal terhadap potensi dan karakteristik jalan sehingga dihasilkan tatanan lanskap jalan tol yang harmonis dengan lingkungan di sekitarnya. Dari konsep dasar tersebut, dikembangkan lebih lanjut kedalam konsep pengembangan yang terdiri dari konsep tata ruang/zonasi (ruang penyangga, ruang konservasi, ruang identitas), konsep tata hijau (tata hijau penyangga, tata hijau konservasi, tata hijau pengarah, tata hijau penyerap polutan, tata hijau estetis/identitas, tata hijau peredam silau dan peredam kecelakaan) dan konsep kelengkapan jalan. Konsep kelengkapan jalan memperhatikan unsur estetika, identitas, pelayanan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcLandscapeid
dc.titlePerencanaan lanskap jalan bebas hambatan Jakarta - Serpongid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99sku.pdf
  Restricted Access
22.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.