Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146660
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSoemawinata, R.A. Toerngadi-
dc.contributor.authorAwaludin, Dindin-
dc.date.accessioned2024-04-22T06:41:03Z-
dc.date.available2024-04-22T06:41:03Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146660-
dc.description.abstractKedelai merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia, yang merupakan salah satu produsen kedelai utama di Asia. Hama penting yang sering menyerang kedelai di antaranya adalah lalat kacang (Ophiomyia phaseoli), perusak daun (Spodoptera litura, Lamprosema indicata), dan hama yang menyerang polong antara lain Etiella zinckenella, Etiella hobsoni serta kepik penghisap polong (Riptortus linearis, Nezara viridula). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari alfasipermetrin pada dua jenis formulasi yaitu Cobra 15 EC (belum terdaftar) dan Fastac 15 EC (sudah terdaftar) terhadap lalat kacang (0. phaseoli), ulat penggulung daun (L. indicata), ulat grayak (S. litura), dan penggerek polong (Etiella spp.). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Bioteknologi, Instalasi Citayam, Kabupaten Bogor. Kedelai yang digunakan pada percobaan ini adalah varietas malabar dengan jarak tanam 40 x 20 cm. Insektisida yang digunakan Cobra dan Fastac". Tanaman contoh yang diamati adalah perpotongan baris ke-3, 6, 9, 12, 15, 18 dan lajur ke-3, 8, 13, 18, 23, dengan demikian jumlah tanaman contoh per petak adalah 30 tanaman. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata (a) 5%. Parameter yang diamati adalah perkembangan populasi dari lalat kacang, ulat penggulung daun, dan ulat grayak serta kerusakan polong yang disebabkan oleh penggerek polong (Etiella spp.). Secara umum insektisida Cobra terutama dosis 1 l/ha, dapat menekan populasi O. phaseoli, L. indicata, S. litura dan mengurangi kerusakan polong yang disebabkan oleh Etiella spp. Sedangkan insektisida Fastac tidak berbeda nyata dengan kontrol terutama pada hama perusak daun, sehingga untuk mengendalikan perusak daun dosis anjuran Fastac (0,5 l/ha) harus dipertinggi agar efektif mengendalikan dalam populasi hama sasaran. Populasi lalat kacang, penggulung daun dan ulat grayak relatif rendah. Kerusakan polong yang disebabkan Etiella spp. pada semua tingkat dosis perlakuan Cobra berbeda nyata dengan kontrol, begitu juga dengan Fastac pada dosis 0,5 l/ha. 20 Pada umumnya antara insektisida Cobra 15 EC dan Fastac 15 EC tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua perlakuan. Hal ini mungkin karena persamaan kandungan bahan tambahan formulasi yang digunakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.subject.ddcInsectid
dc.titlePengaruh Alfasipermetrin dalam dua jenis formulasi terhadap populasi beberapa hama penting tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File SizeFormat 
A97DAW.pdf
  Restricted Access
10.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.