Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146457
Title: Evaluasi ransum domba yang mengandung biji kapas (Gossypium herbaccum) secara in vitro in sacco dan in vivo
Authors: Sutardi, Toha
Evvyernie, Dwierra
Isfianti, Vera
Issue Date: 1991
Publisher: IPB University
Abstract: Biji Kapas (Gossypium herbaceum) merupakan salah satu limbah perkebunan yang mempunyai potensi besar sebagai bahan makanan ternak, terutama ruminansia. Di Indonesia usaha pengembangan tanaman kapas semakin meningkat. Pada tahun 1989 diperkirakan produksi biji kapas mencapai 13.911 ton dan produksi per hektarnya lebih kurang 750 kg. Biji kapas mengandung energi dan protein yang sangat tinggi yaitu TDN 96% dan PK 23%. Oleh karena itu biji kapas mempunyai peluang untuk dimanfaatkan dalam ransum pertumbuhan awal anak domba. Suatu penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutri- si dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Perta- nian Bogor pada bulan Juni sampai Agustus 1990. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga kelompok, yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan. Perlakuan didasarkan pada perbedaan ta- raf biji kapas dalam ransum, yaitu 24%, 32%, 40%, 48%, 56% dan 64%. Sedangkan pengelompokan pada percobaan in vitro dan in Sacco berdasarkan pada cairan rumen cairan yang diambil dari 3 domba jantan berfistula untuk in vivo dida- sarkan pada perbedaan bobot badan awal. Hasil sidik ragam pada pengujian in vitro, menunjukkan bahwa peningkatan taraf biji kapas dalam ransum lebih dari 56% persen cenderung menurunkan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Sedangkan produksi amonia cenderung mening- kat hingga mencapai kadar tertinggi pada taraf biji kapas 56%. Demikian pula halnya dengan kadar asam lemak terbang total (VFA total). Pada pengujian in sacco juga terlihat bahwa kadar biji kapas dalam ransum 56% menghasilkan laju kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi. Namun pada pengujian in vivo, tampak adanya indikasi biji kapas dalam ransum sebanyak 24% menghasilkan laju pertumbuhan tertinggi (0.0053) dan taraf 56% menghasilkan laju pertum- buhan 0.0050 sedangkan taraf lainnya menghasilkan laju per- tumbuhan yang lebih rendah. Berdasar hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa biji kapas dapat digunakan dalam ransum hingga men- capai taraf 56%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146457
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D91VIS.pdf
  Restricted Access
7.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.