Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146385
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSitorus, Panggabean-
dc.contributor.authorPurnanto, Sigit Hari-
dc.date.accessioned2024-04-19T01:11:36Z-
dc.date.available2024-04-19T01:11:36Z-
dc.date.issued1995-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146385-
dc.description.abstractPerkebunan Parakan Salak mempunyai permasalahan alokasi alat angkut pucuk teh yang belum terorganisasi yang ditandai dengan keterlambatan dalam pengangkutan, sering mengalami kekurangan tenaga petik dan mutu pucuk di bawah standar pengolahan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk (1) Menganalisis hubungan kapasitas petik dengan kualitas pucuk teh (analisa petik), (2) Menganalisis dan menentukan jumlah tenaga petik yang diper- lukan setiap hari (3) Mengalokasikan alat angkut pucuk teh agar pucuk cepat diolah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai laporan tahunan dan literatur yang relevan, sedangkan data primer diperoleh dengan cara wawancara dan pengamat- an langsung di lapangan. Dari data dan informasi yang diperoleh di analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi analisis regresi tunggal, analisis rasio dan pengurutan operasi yang diselesaikan dengan Bagan Gant. Penelitian ini menunjukkan perubahan satu satuan 1/Kp (seperkilogram kapasitas petik) akan meningkatkan nilai analisa petik sebesar 122 persen. Nilai minimum analisa petik untuk kapasitas petik tertinggi yang mampu dicapai oleh pemetik adalah sebesar 50,5 persen. Hal ini berarti tuntutan analisa petik minimal sebesar 55 persen belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Kapasitas petik berpengaruh nyata terhadap analisa petik pada taraf nyata 99 persen. Kapasitas petik hanya dapat menjelaskan perubahan nilai analisa petik sebesar 26,90 sedangkan 73,10 persen sisanya disebabkan oleh faktor luar selain kapasitas petik, seperti keadaan medan dan produksi pucuk teh. Penentuan jumlah tenaga petik setiap hari untuk setiap afdeling menggunakan kapasitas petik seberat 21,68 kg. Jika diasumsikan faktor selain kapasitas petik dan analisa petik dianggap tetap, maka dengan kapasitas petik tersebut diperoleh nilai analisa petik sebesar 56,13 persen. Hasil perhitungan kebutuhan tenaga petik di Afdeling I, Ia, II, dan III, berturut-turut membutuhkan tenaga petik antara 143 s/d 190, 125 s/d 172, 150 s/d 213, dan 147 s/d 281 orang. Dengan jumlah tersebut, Perkebunan Parakan Salak akan tidak mengalami kekurangan tenaga petik untuk tahun 1995 jika diasumsikan ketersediaan tenaga petik tidak berubah…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis penetuan kebutuhan tenaga pemetik dan penjadwalan pengangkutan bahan baku dalam mempertahankan mutu pucuk teh : Studi kasus di perkebunan teh Parakan Salak, PT. Perkebunan XI, Sukabumi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A95SHP.pdf
  Restricted Access
21.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.