Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146297| Title: | Kuantitas dan kualitas semen segar entog (cairina moshcata) pada frekuensi penampungan yang berbeda |
| Authors: | Sumantri, Cece Setioko, Argono Rio Rahmat, Mamat |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Produksi itik Serati sebagai itik penghasil daging melalui inseminasi buatan dengan menggunakan semen segar cair telah berkembang dengan pesat di negara- negara Asia dan Eropa. Semen segar yang diperoleh dari entog pejantan untuk keperluan IB harus mempunyai kualitas dan kuantitas yang tinggi. Frekuensi penampungan semen adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas semen segar. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian tentang kuantitas dan kualitas semen segar entog (Cairina moschata) pada frekuensi penampungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menambah informasi mengenai frekuensi penampungan semen yang optimal untuk memperoleh semen segar yang berkualitas tinggi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 April sampai pertengahan bulan Juni 2001 di komplek itik dan Lab. Reproduksi Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin 3 x 3 x 3 yaitu memakai tiga perlakuan, tiga kelompok, dan tiga periode. Tiga perlakuan yang digunakan yaitu frekuensi penampungan semen satu kali seminggu, dua kali seminggu, tiga kali seminggu. Entog jantan yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 ekor yang sudah terlatih menghasilkan semen dengan metode vagina buatan dan dibagi menjadi tiga kelompok sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 ekor entog jantan yang dipelihara didalam kandang batterai. Satu periode penampungan semen dilakukan selama 14 hari. Analisa data fertilitas diuji dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengamatan fertilitas ini menggunakan 66 ekor itik betina masa bertelur dan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok A itik yang diinseminasi dengan sperma yang ditampung satu kali seminggu, kelompok B dua kali seminggu, dan kelompok C tiga kali seminggu. Itik- itik tersebut dipelihara didalam kandang individu. Teknik inseminasi buatan menggunakan metode intravagina dengan dosis 100 juta sperma (0,25 ml semen segar encer) per inseminasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan bertambahnya frekuensi penampungan semen mulai dari satu kali seminggu sampai tiga kali seminggu dapat meningkatkan total volume semen dan total jumlah sperma (P<0,05), tetapi dapat menurunkan periode fertil spermatozoa. Bertambahnya frekuensi penampungan semen dari satu kali seminggu sampai tiga kali seminggu tidak mempengaruhi terhadap perubahanı rata-rata volume semen per ejakulasi, Rata-rata konsentrasi spermatozoa, rata-rata jumlah spermatozoa per ejakulasi, motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa, gerakan massa spermatozoa, warna dan konsistensi semen per ejakulasi. Frekuensi penampungan semen tiga kali seminggu lebih efisien untuk menghasilkan semen segar secara kuantitatif. Semen entog yang ditampung dengan frekuensi satu kali se..inggu lebih baik sebagai bahan inseminasi buatan pada itik untuk menghasilkan itik Serati. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146297 |
| Appears in Collections: | UT - Animal Production Science and Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| D03mra.pdf Restricted Access | 10.52 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.