Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146293
Title: Persentase heterosis fertilitas, daya tetas, kematian embrio serta bobot telur tetas hasil persilangan timbal balik antara itik alabio dan mojosari
Authors: Noor, Ronny Rachman
Prasetyo, L. Hardi
Yudityo, Markus Pongky
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Selain sifat-sifat produksi telur, fertilitas dan daya tetas merupakan dua sifat penting lainnya yang harus diperhatikan di dalam program pemuliaan itik. Telur tetas itik yang merupakan bahan mentah bagi industri penetasan lebih sering mengalami kegagalan menetas dibandingkan dengan telur ayam pada saat diinkubasi. Persilangan antar galur yang dilakukan, diharapkan bahwa sifat telur tetas hasil persilangan tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan galur murninya/tetuanya. Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menduga nilai heterosis sifat-sifat telur tetas hasil persilangan timbal balik antara itik Alabio dan Mojosari yang dipelihara di Duck Complex, Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Data yang diperoleh berupa persentase telur yang dibuahi, kematian embrio, jumlah telur yang menetas, dan bobot telur pada setiap periode penetasan. Telur-telur tetas tersebut diperoleh dari populasi itik Alabio, Mojosari dan dari persilangan timbal balik antara itik Alabio dan Mojosari, dimana masing-masing populasi memiliki rasio pejantan-betina 1:4. Perkawinan antar ternak dilakukan melalui inseminasi buatan. Penelitian ini menggunakan 10 pejantan dan 40 betina pada masing-masing galur. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan empat taraf perlakuan yang berupa jenis perkawinan/persilangan kelompok genotipa (Alabio-Alabio, Mojosari-Mojosari, Alabio-Mojosari dan Mojosari-Alabio) dan sepuluh ulangan yaitu jumlah pejantan yang digunakan pada setiap jenis perkawinan dalam tiga periode penetasan (Kelompok/block). Data hasil penelitian ini ditransformasikan sebelum dianalisis dengan menggunakan General Linear Model dari ANOVA dan untuk menduga nilai heterosis sifat telur tetas dilakukan dengan rumus yang dikemukakan oleh Lasley (1978). sangat nyata pada semua peubah yang diamati (P<0,01). Fertilitas dari itik persilangan adalah lebih rendah dibanding itik perkawinan murninya, dimana persentase untuk Alabio-Alabio (A-A) adalah 78,01%, Mojosari-Mojosari (M-M) Hasil analisis menunjukkan, bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang adalah 76,24%, A-M adalah 72,35% dan M-A adalah 65,30%. Kematian embrio dari itik persilangan menunjukkan persentase yang lebih rendah dibanding itik perkawinan murninya, yaitu untuk A-A adalah 68,63%, M-M adalah 63,43%, A-M adalah 48,28% dan M-M adalah 37,01%. Suatu peningkatan terlihat pada daya tetas itik persilangan yaitu sebesar 51,52% (A-M) dan 62,68% (M-A). Sementara bobot telur yang tinggi terlihat pada perkawinan/persilangan yang melibatkan galur Mojosari sebagai bangsa induk, dimana bobot telur untuk A-A adalah 64,65 gram, M-M adalah 68,07 gram, A-M adalah 68,13 gram dan M-A adalah 64,55 gram. Manfaat penelitian terlihat pada kematian embrio dan daya tetas telur dengan heterosis sebesar 35,41% dan 69,16%, sedangkan terhadap fertilitas dan bobot...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146293
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D03mpy.pdf
  Restricted Access
4.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.