Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146256
Title: Analisis sistem agribisnis bawang merah : Kasus di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat
Authors: Rachmina, Dwi
Shintania, Poppy
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Pada PJPT II pengembangan agribisnis sayuran di Indonesia semakin mendapat perhatian. Bawang merah (Allium ascolonicum L) termasuk ke dalam prioritas pengembangan sayuran di Indonesia. Bawang merah pada umumnya digunakan sebagai rempah-rempah atau bumbu masak, sehingga diperlukan setiap hari oleh rumah tangga. Meskipun bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, namun dengan kegunaannya sebagai bumbu masak/rempah-rempah menyebabkan permintaannya cukup besar sepanjang tahun dan terus meningkat. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui keragaan usahatani bawang merah, (2) menganalisis besarnya pendapatan yang diterima oleh petani, (3) menganalisis nilai tambah yang diciptakan dengan adanya agroindustri bawang merah, dan (4) menganalisis saluran pemasaran dan marjin pemasaran dari petani sampai konsumen. Penelitian dilakukan di dua desa yaitu Desa Sindangsari dan Desa Sukamulya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung kepada petani responden, pengusaha pabrik bawang goreng dan pedagang yang terpilih, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga dan dinas terkait misalnya Biro Pusat Statistik, Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan dan Kantor Kecamatan dan Desa. Penentuan responden petani dilakukan dengan teknik acak sederhana (simple random sampling) pada populasi petani bawang merah dengan jumlah responden keseluruhan adalah 60 orang terdiri dari 30 petani dari Desa Sukamulya dan 30 petani dari Desa Sindangsari. Untuk analisis nilai tambah pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng dilakukan dengan teknik stratifikasi (stratified random sampling) yang dipilih secara proporsional dari pabrik pengolah bawang merah yang ada dengan perincian pabrik yang berkapasitas produksi kurang dari 50 ton per tahun seba ayak tiga pabrik pengolah, pabrik yang berkapasitas produksi antara 50-100 ton per ahun sebanyak satu pabrik pengolah, dan pabrik yang berkapasitas produksi lebih dari 100 ton per tahun sebanyak dua pabrik pengolah. Sedangkan untuk analisis pemasaran, pengambilan contoh responden pedagang dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), yaitu dengan mengikuti arus penyaluran bawang merah dari petani sampai konsumen…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146256
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99PSH.pdf
  Restricted Access
24.89 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.