Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146244
Title: Tingkah laku menyusui induk domba Garut (Nursing Behaviour In Garut Ewes)
Authors: Mansjoer, Sri Supraptini
Tiesnamurti, Bess
Saefudin, Ence Dindin
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Domba Garut merupakan salah satu ternak di Indonesia yang memiliki nilai genetis yang tinggi, terutama dari segi prolifikasinya. Meskipun demikian, jumlah anak lahir yang tinggi belum menjamin tingginya kuantitas dan kualitas anak lepas sapih. Pada fase awal kelahiran sampai sapih, banyak faktor yang bisa mempengaruhi daya tahan hidup anak domba, salah satunya adalah tingkah laku. induk pada saat menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkah laku induk domba Garut pada saat menyusui (masa laktasi). Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 1998 di Kandang Pemuliaan Domba, Balai Penelitian Ternak, JI. Pajajaran Bogor. Sampel penelitian terdiri dari 16 ekor induk domba Garut laktasi, yang terdiri dari dua kelompok umur (kurang dan lebih dari dua tahun) dan dua kelompok tipe kelahiran anak (tunggal dan kembar). Pengambilan data tingkah laku harian dilakukan selama 1x24 jam dan data tingkah laku menyusui selama 8x9 jam. Pengamatan dilakukan dengan metode ad-libitum sampling dan sistem one-zero. Hasilnya disajikan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan Rancangan Kelompok dengan analisis ragamnya untuk mengetahui pengaruh minggu pengamatan pada masing-masing kelompok umur induk dan tipe kelahiran anak, sedangkan uji lanjutnya adalah Uji Wilayah-Berganda Duncan. Dihitung juga niiai korelasi antara frekuensi dan lama menyusui dengan bobot badan induk saat melahirkan, total bobot sapih dan pertambahan bobot badan anak. Tingkah laku harian dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu tingkah laku yang bersifat aktif dan sebagai interaksi sosial dan fisik (makan dan ruminasi, menyelidik, berkelompok dan agresif) yang lebih tinggi frekuensinya pada siang hari; tingkah laku pasif dan lebih sebagai kegiatan individu (istirahat dan membuang kotoran) yang rendah pada pagi hari dan cukup tinggi pada malam hari; dan tingkah laku khusus (merawat dan menyusui) yang frekuensi hariannya cenderung tidak teratur. Tingkah laku menyusui terdiri dari menarik pernatian anak (0,04±0,03 kali/ekor/jam), menentukan posisi menyusui, baik berbaring (0,01±0,01 kali/ekor/jam) maupun berdiri (1,20±0,36 kali/ekor/jam), membiarkan anak menyusu (1,21±0,36 kali/ekor/jam), menundukkan kepala (0,60±0,20 kali/ekor/jam), mencium anak (0,44±0,19 kali/ekor/jam), melepaskan puting (1,21±0,36 kali/ekor/jam), menghindar (0,63±0,23 kali/ekor/jam), mengusir anak lain (0,08±0,06 kali/ekor/jam) dan menyusui anak lain (0,07±0,13 kali/ekor/jam). Rataan lama meyusui induk domba Garut adalah 11,92±1,78 detik/ekor/15 menit....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146244
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D99EDS.pdf
  Restricted Access
8.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.