Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146161
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSatrija, Fadjar-
dc.contributor.advisorRidwan, Yusuf-
dc.contributor.authorKriswito, Anes Doni-
dc.date.accessioned2024-04-18T01:39:55Z-
dc.date.available2024-04-18T01:39:55Z-
dc.date.issued2001-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146161-
dc.description.abstractPrevalensi haemonchosis oleh Haemonchus contortus di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Oleh karena itu perlu diusahakan penemuan anthelmintik baru yang berbasis pemanfaatan obat tradisional yang lebih ekonomis, mengingat kelesuan perekonomian lima tahun terakhir dan semakin mahalnya obat sintetis yang beredar dipasaran. Salah satu tanaman obat yang diyakini mempunyai khasiat sebagai anthelmintik adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu terhadap bobot badan dan derajat kecacingan pada domba yang diinfeksi H. contortus. Sebanyak 12 ekor domba jantan yang berumur antara 67 bulan dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (KN) sebanyak 3 ekor, kontrol mengkudu dengan dosis pencekokan simplisia mengkudu sebesar 0,4 g/kg BB (KM) sebanyak 3 ekor, kelompok yang dicekoki simplisia mengkudu dengan dosis 0,4 g/kg BB dan yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus (MI) sebanyak 3 ekor, dan kelompok yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus tanpa dicekoki simplisia (KI) sebanyak 3 ekor. Penimbangan bobot badan dan penghitungan telur tiap gram tinja (ttgt) dilakukan seminggu sekali selama delapan minggu dan antara minggu ketujuh dan kedelapan dihitung setiap hari. Pada akhir penelitian hewan dipotong untuk menghitung jumlah cacing H. contortus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan bobot badan diantara keempat kelompok secara statistik tidak berbeda nyata (nilai-P > 0,05), namun menunjukkan adanya tendensi peningkatan bobot yang lebih baik pada KM dan MI daripada KN dan KI. Jumlah ttgt antara MI dan KI tidak berbeda nyata (nilai-P >0,05). Pada KI menunjukkan adanya kecenderungan jumlah ttgt yang meningkat sedangkan MI cenderung terus menurun. Reduksi populasi cacing pasca mati pada kelompok MI dengan KI sebagai kontrol sebesar 26,48%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap bobot badan dan derajat kecaxingan pada domba yang diinfeksi haemonchus contortusid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B01adk.pdf
  Restricted Access
4.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.