Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146145
Title: Hubungan kondisi lingkungan mikro dengan lama bernaung dan lama istirahat sapi peranakan ongole yang digembalakan
Authors: Purwanto, Bagus P.
Jayadi, Sudarsono
Purwantoro, Dedi
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Kebiasaan masyarakat dalam memelihara sapi Peranakan Ongole adalah dengan cara digembalakan. Sapi yang digembalakan memerlukan kondisi lingkungan yang optimum untuk kehidupan dan produksinya. Pengaruh radiasi matahari, kelembaban dan suhu lingkungan yang tinggi dapat menganggu keseimbangan panas tubuh ternak, kemungkinan ternak akan mengalami cekaman panas. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim lingkungan mikro (suhu lingkungan, intensitas radiasi matahari, energi radiasi matahari dan kelembaban) dengan lama bernaung dan lama istirahat sapi Peranakan Ongole yang digembalakan. Penelitian ini dilakukan di Proyek Uji Model Peternakan Sapi Potong Deptrans dan PPH di Batumarta, Baturaja, Sumatra Selatan, selama 1 bulan, pada Mei 1999. Penelitian ini menggunakan 4 ekor sapi Peranakan Ongole dara (sapi A, B, C dan D), berumur 2-2,5 tahun dan bobot 160-220 kg. Pengamatan dilakukan pada sapi yang dilepas di padang penggembalaan yang luasnya adalah 0,44 Ha. Di tengah padang penggembalaan tersebut dibuat 1 buah naungan beratap alang-alang yang berukuran 4 x 4 meter dengan tinggi 3 meter. Data yang diperoleh diuji dengan Analisis Regresi untuk mengetahui hubungan suhu lingkungan, intensitas radiasi matahari, energi radiasi matahari dan kelembaban terhadap lama bernaung dan lama istirahat sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkah laku bernaung sapi-sapi yang digembalakan lebih banyak terlihat di bawah pohon dari pada di bawah naungan yang disediakan. Frekuensi bernaung berkisar antara 3 10 kali dalam satu hari penggembalaan. Pengaruh suhu lingkungan (TL), kelembaban (RH), intensitas radiasi matahari (IRM) dan jumlah energi radiasi matahari (IRM) terhadap lama bernaung menunjukkan pengaruh tidak nyata (p>0,05). Hubungan secara keseluruhan antara lama bernaung dengan faktor-faktor lingkungan mikro dinyatakan dengan persamaan: LB 37,3 + 0,918 TL + 0,093 RH 0,148 IRM + 0,0296 ERM. Besarnya nilai korelasi antara TL, RH, IRM, ERM dengan LB berturut-turut adalah 0,318, -0,249, +0,248 dan +0,323. Hubungan lama istirahat (LI) dengan TL, IRM, ERM dan RH secara keseluruhan dapat dinyatakan dengan persamaan: LI 99+1,20 TL 0,416 RH 0,179 IRM 0,0371 ERM. Dari analisis varian diperoleh hasil yang menunjukkan tidak adanya pengaruh yang nyata (p>0,05) dari suhu lingkungan, kelembaban, intensitas radiasi matahari dan jumlah energi radiasi matahari terhadap lama istirahat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146145
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D99DPU.pdf
  Restricted Access
6.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.